Menteri Kesehatan Tetapkan 9 Laboratorium Penyelenggaraan Pemeriksaan COVID-19

Share it

Selimburcaya.Com_Dalam menjamin kesinambungan pemeriksaan screening spesimen COVID-19 diperlukan jejaring laboratorium pemeriksaan COVID-19.Yang mana Pemerintah melalui Kemenkes telah mengeluarkan Keputusan

Keputusan tersebut melalui Menteri Kesehatan nomor HK.01.

Dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menetapkan 9 jenis laboratorium pemeriksaan COVID-19 agar penanganan wabah pandemi dapat segera diatasi.

“Sembilan jenis Laboratorium tersebut adalah : 1. Laboratorium Klinik, 2. Laboratorium yang ada di dalam fasilitas pelayanan kesehatan, 3.Laboratorium Kesehatan Daerah, 4. Balai atau Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, 5. Balai Besar Laboratorium Kesehatan, 6. Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan 7. Laboratorium Riset di Lingkungan 8.Laboratorium Perguruan Tinggi  9.Laboratorium Institusi Mandiri Non Perguruan Tinggi,” tulisnya, Kamis (20/05/2021).

Lanjutnya Laboratorium pemeriksaan COVID-19 harus memenuhi persyaratan paling sedikit Standar Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2), serta sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan pemeriksaan dan validasi pemeriksaan COVID-19.

Kemudian Laboratorium  yang telah memenuhi persyaratan harus memberitahukan kesiapan untuk pemeriksaan COVID-19 kepada Dinas Kesehatan Provinsi untuk dilakukan penilaian dengan tembusan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

“Sembilan jenis Lab itu harus mencakup Lab rujukan nasional, Lab Pembina provinsi, dan Lab pemeriksa.” Dijelaskan dalam Keputusan, Laboratorium rujukan Nasional merupakan Badan Penelitian
“Laboratorium pembina Provinsi merupakan laboratorium pemeriksa yang diberi tugas tambahan untuk membantu dinas kesehatan provinsi untuk melakukan pembinaan kepada laboratorium pemeriksa,” seperti dikutip sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Sementara Labor pemeriksa merupakan Labor penerima spesimen untuk pemeriksaan COVID-19 dari rumah sakit, dinas kesehatan, laboratorium kesehatan, atau fasilitas kesehatan lainnya.

“Setiap Labor memiliki kapasitas pemeriksaan yang ditentukan oleh banyak faktor, seperti ketersediaan logistik, peralatan laboratorium, dan sumber daya manusia untuk pelaksanaan kegiatan pemeriksaan maupun pencatatan dan pelaporan.”

Diperlukan pengaturan untuk menjamin semua Lab yang terlibat dalam pemeriksaan COVID-19 mempunyai standar dan bekerja dalam kapasitas maksimal, sehingga didapatkan hasil pemeriksaan spesimen COVID-19 yang cepat dan valid.

“Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Lab Pemeriksaan COVID-19 ini.redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *