Dewan Provinsi Sayangkan Tarif Tol Bengkulu-Taba Penanjung Cukup Tinggi

Share it

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Sujono sangat menyayangkan tarif Tol Bengkulu-Taba Penanjung yang cukup tinggi ketimbang daerah lainnya, di lokasi baru Baba Ahmed Restoran Jalan Mangga, Kelurahan Lingkar Timur, Kota Bengkulu, Sabtu malam (07/01/2023). (Foto:Yudi/Selimburcaya.com)

Bengkulu, Selimburcaya.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Sujono sangat menyayangkan tarif Tol Bengkulu-Taba Penanjung yang cukup tinggi itu ketimbang daerah lainnya. Sabtu malam (07/01/2023).

Ia menjelaskan, bahwa tarif tol tersebut sangat miris ditetapkan di Provinsi Bengkulu ini. Bahkan, ia menilai bahwa tarif tol cukup tinggi.

“Karena, begini ya. Bengkulu ini bukan seperti daerah lainnya. Apalagi dengan tol yang cukup pendek jaraknya itu. Artinya, itu sangat miris jika tarif tol tersebut cukup tinggi,” kata Sujono, usai menghadiri ramah tamah dan makan bersama di lokasi baru Baba Ahmed Restoran Jalan Mangga, Kelurahan Lingkar Timur, Kota Bengkulu.

Ketua DPW PKS Bengkulu tersebut menambahkan, bahwa tarif tol di Bengkuku jauh berbeda dibandingkan dengan Sumatera lainnya. Dengan demikian, menurutnya tarif di Bengkulu cukup mahal.

“Di Sumatera Selatan ada ruans jalan tol, dengan panjang tol 22 Km itu dengan tarif tol Rp 20 ribu golongan I. Sedangkan di Bengkulu itu panjang tol nya 17,6 Km dengan tarif golongan I Rp 22 ribu. Artinya yang di Bengkulu ini cukup mahal. Apalagi jika kita lihat daerah ekonomi masyarakat di Bengkulu ini tidak seperti daerah lainnya,” tambahnya.

Ia juga mengimbau kepada pemerintah dan pihak terkait untuk mengkaji ulang penetapan tarif tol tersebut.

“Harusnya tol itu jangan dulu ditarik tarifnya sebelum diresmikan. Sudah diresmikan baru ditarik,” demikian Sujono.

Sementara, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengutarakan, bahwa tarif Tol Bengkulu-Taba Penanjung sudah dikaji lebih matang bersama dengan pihak-pihak terkait.

“Saya rasa itu bukan sekedar menetapkan, tetapi sudah dilakukan kajian lebih matang,” tutupnya. (Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *