Bengkulu, Selimburcaya.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnam Fajri, secara resmi membuka Workshop Kick-Off Meeting yang mengusung tema “Pengembangan Proyek dan Studi Kelayakan Awal untuk Membangun Sistem Pengelolaan Pesisir Berbasis Informasi Spasial Kelautan untuk Menanggapi Perubahan Iklim”. Acara ini diselenggarakan pada Rabu (31/7) di Hotel Mercure Bengkulu.
Dalam sambutannya, Isnam Fajri menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang berdampak pada kesehatan laut dan menghambat ekonomi kelautan yang berkelanjutan.
“Provinsi Bengkulu terus mendorong dan mengajak semua pihak berperan aktif dalam kegiatan perubahan iklim berbasis kelautan guna mendukung pencapaian yang diharapkan,” ujar Isnam Fajri.
Provinsi Bengkulu memiliki kekayaan alam laut yang signifikan dengan garis pantai sepanjang 708 km yang menghadap Samudra, zona ekonomi eksklusif seluas 128.898,3 km², dan zona teritorial (0-12 mil laut) seluas 8.267 km². Selain itu, Bengkulu juga memiliki potensi habitat mangrove yang luas, baik di dalam kawasan hutan seluas 2.813 hektare maupun di luar kawasan seluas 1.065 hektare.
Isnam Fajri berharap kehadiran tim dari Korea Selatan dapat membawa peluang investasi ke Provinsi Bengkulu.
“Kita punya potensi kelautan, geotermal, dan batu bara yang bisa dikelola juga oleh mereka ini. Harapan kita, mereka yang hadir ini dapat langsung mulai memikirkan minat berinvestasi di Bengkulu,” pungkasnya.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan mampu mengembangkan sistem pengelolaan pesisir yang lebih baik, sehingga mampu menghadapi tantangan perubahan iklim dengan lebih efektif dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Bengkulu.
Pewarta : Agus
Editor : Ardy
