Manfaat Pengaturan Makan Puasa, Untuk  Para Penderita Diabetes Melitus.(Oleh : Dr.Emy Yuliantini,SKM.MPH)

Share it
    Keterangan foto : Sajian makanan tinggi protein dan serat, untuk para penderita Diabetes mellitus (Sumber foto Dokumen Selimbur, 29/03/2024)

Bengkulu SC_Puasa memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan secara umum, namun bagi penderita diabetes melitus, terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.

Pertimbangan bagi Penderita Diabetes Melitus: Sebelum memulai puasa, penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengevaluasi kondisi kesehatan mereka dan memperoleh saran yang tepat mengenai cara menjalani puasa dengan aman.

Kontrol Gula Darah: Puasa dapat menyebabkan fluktuasi gula darah, terutama bagi penderita diabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka secara teratur selama puasa dan penting bagi para diabetes untuk tetap menjaga pola makan seimbang selama puasa, termasuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, serat, protein, dan lemak sehat dalam jumlah yang tepat.

Menghindari Hipoglikemia: Penderita diabetes harus berhati-hati terhadap risiko hipoglikemia (penurunan kadar gula darah yang berbahaya) terutama saat berpuasa. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein pada saat sahur dan berbuka dapat membantu mencegah hipoglikemia.

Pemantauan Kesehatan: Penderita diabetes perlu memantau kondisi kesehatan mereka secara lebih ketat selama puasa, termasuk mengukur kadar gula darah, tekanan darah, dan memantau gejala-gejala yang mungkin muncul.

Makanan yang dianjurkan bagi Para Diabetes Melitus saat berpuasa.*Saat tidak berpuasa penderita Diabetes Melitus* dianjurkan mengikuti diet dengan gizi lengkap dan seimbang sesuai pola 3J (jumlah, jenis, dan jadwal makan). Jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu yang tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Makanan yang dikonsumsi juga mengandung jenis bahan makanan sumber seperti karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air, serta mengikuti jadwal makan terbagi dalam lima sampai enam kali pemberian (tiga kali makan utama berupa sarapan, makan siang dan makan malam, serta tiga kali snack/makanan selingan).

Pada saat berpuasa, jadwal makan menjadi empat kali berupa dua kali makan utama dan dua kali selingan, di mana jumlah kalori yang diberikan sama seperti saat tidak berpuasa. Perbedaan hanya terletak pada jadwal dan distribusi makanan saja.

Pembagian porsi makan menjadi 40% saat makan sahur, 50% saat berbuka (10% saat membatalkan puasa dan 40% sisanya dalam bentuk makan malam), serta 10% sebelum tidur. Saat berbuka dianjurkan makan makanan yang segar dan bergizi seperti buah-buahan, baru diikuti dengan makan utama.

*Tips Berpuasa bagi Para Diabetes*
1. Jangan melewatkan makan sahur
2. Tetap makan 3 kali sehari (saat berbuka,malam dan sahur)
3. Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa
4. Konsumsi makanan yang mengandung banyak serat
5. Hindari gorengan dan makanan yang terlalu manis
6. Minum air putih cukup
7. Periksa gula darah secara teratur
8. Rutin berolahraga
9. Konsumsi obat sesuai petunjuk dokter

*Hal-hal yang harus diperhatikan para Diabetes Melitus saat berpuasa*
Aktivitas fisik selama bulan puasa dapat dilakukan seperti biasa. Setelah Dzuhur dapat melakukan istirahat sebentar. Bagi diabetesi yang minum obat anti diabetes dosis tunggal, maka jadwal minum obat dari pagi hari diubah menjadi saat berbuka. Bagi diabetesi yang minum obat anti diabetes dalam dosis terbagi, maka dosis yang diberikan saat pagi hari diganti pada saat berbuka dan dosis yang diberikan saat sore hari diganti pada saat makan sahur.

Hipoglikemia (dengan tanda gelisah, berkeringat, gemetar, berdebar-debar,rasa kesemutan pada lidah dan bibir, penglihatan ganda, bingung) dapat terjadi saat berpuasa terutama sore hari menjelang berbuka. Bila ini terjadi sebaiknya puasa segera dibatalkan dengan minum air gula dan lanjutkan dengan makan.

Untuk mencegah terjadinya hipoglikemia sore hari menjelang berbuka, maka dosis obat anti diabetes pada saat sahur dapat dikurangi menjadi setengahnya atau dapat didiskusikan dahulu dengan dokter yang menangani. (Ey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *