Kepahiang, Selimburcaya.com – Warga Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, mengeluhkan kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kilogram atau gas melon yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Pantauan pada Selasa (24/6/2025) menunjukkan, banyak warung pengecer di pusat kota dan desa-desa sekitar kehabisan stok.

Rijal, salah satu pengecer di Kelurahan Dusun Kepahiang, mengaku belum mendapatkan kiriman gas baru sejak beberapa hari lalu.
“Stok terakhir langsung habis diborong warga. Sekarang sudah kosong,” ujar Rijal.
Rijal menjual elpiji 3 kg dengan harga antara Rp27 ribu hingga Rp28 ribu per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp20 ribu untuk wilayah umum dan Rp21 ribu di Muara Kemumu.
Keluhan serupa disampaikan oleh Davian, pengecer lain di wilayah yang sama.
“Sudah beberapa hari ini gas tidak masuk. Kami juga tidak tahu penyebab pastinya,” katanya.
Kelangkaan ini juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Weni, warga Desa Pelangkian, menceritakan pengalamannya saat mencari gas elpiji pada Minggu malam (22/6/2025).
“Saya keliling dari rumah ke warung-warung. Baru dapat di daerah Pasar Kepahiang. Harganya pun sudah naik jadi Rp27 ribu,” ujar Weni.
Suryati, warga lain dari desa yang sama, juga harus berkeliling menggunakan motor sambil membawa tabung kosong.
“Beberapa warung langganan saya kosong. Akhirnya dapat gas di arah Pasar Kepahiang,” katanya.
Ia berharap kelangkaan ini tidak berlangsung lama seperti yang pernah terjadi saat bulan Ramadan lalu.
“Kalau berlarut-larut, kami yang susah,” tambahnya.
Belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait mengenai penyebab pasti kelangkaan ini. Namun, warga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memastikan distribusi gas elpiji berjalan lancar dan sesuai HET.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy
