Kepahiang, Selimburcaya.com – Menjelang bulan suci Ramadan, warga Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang semakin sulit ditemukan di tingkat pengecer. Selain sulit didapatkan, harga gas melon ini juga mengalami lonjakan signifikan, mencapai Rp 27 ribu hingga Rp 35 ribu per tabung.

“Padahal bulan puasa, tapi gas sulit,” ujar Hendri (06/03)
Keluhan serupa datang dari Cici Juarsih, warga Kelurahan Pensiunan Kepahiang. Sebagai ibu rumah tangga sekaligus pedagang, ia sangat membutuhkan gas elpiji untuk memasak makanan bagi keluarganya, baik saat sahur maupun berbuka. Namun, dalam tiga hari terakhir, ia tidak berhasil mendapatkan gas di pengecer mana pun.
“Sudah tiga hari tidak dapat, dan selalu kosong,” keluhnya.
Pemerintah Pastikan Stok Aman
Sementara itu, Dinas Perdagangan, UKM, dan Koperasi Kabupaten Kepahiang memastikan pasokan gas elpiji subsidi 3 kilogram tetap aman menjelang Ramadan 1446 Hijriah. Kepala Bidang Perdagangan Disperkop Kepahiang, Abdullah, melalui Analisis Perdagangan Sri Wahyuni, menyatakan bahwa stok elpiji untuk Kepahiang tidak mengalami pengurangan.
“Pengiriman stok ke Kepahiang tetap stabil dan tersedia di pangkalan-pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah,” kata Sri Wahyuni pada Jumat (28/2/2025).
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying dan membeli gas elpiji di pangkalan resmi, di mana harga telah ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga di pangkalan resmi ditetapkan sebesar Rp 20 ribu per tabung, kecuali di Muara Kemumu yang mencapai Rp 21 ribu per tabung.
“Kami pastikan, sampai saat ini, gas elpiji 3 kilogram yang beredar di masyarakat masih aman,” pungkas Sri Wahyuni.
Dengan adanya keluhan dari masyarakat, diharapkan pihak terkait segera melakukan pengawasan lebih ketat terhadap distribusi gas elpiji agar tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga yang merugikan warga, terutama di bulan Ramadan.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

