Bengkulu, Selimburcaya.com – Sebagai ujung tombak pendapatan daerah, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu terus menjadi sorotan setiap tahunnya. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi indikator penting dalam kemampuan daerah membiayai pembangunan dan pelayanan publik.
Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menegaskan bahwa peningkatan PAD adalah prioritas utama guna memperkuat kemandirian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan penuh dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pemkot Bengkulu optimis mencapai target PAD tahun 2025 sebesar Rp249 miliar, naik Rp48 miliar dibandingkan tahun 2024 yang ditargetkan Rp201 miliar.
“Fokus kita ialah meningkatkan PAD. Alhamdulillah, setelah berunding dengan Forkopimda, semuanya mendukung. Ini tugas kita bersama untuk mengurangi ketergantungan daerah pada pusat,” ujar Dedy, Rabu (5/3/2025).
Untuk mencapai target ambisius ini, Bapenda Kota Bengkulu melakukan berbagai inovasi, di antaranya:
✅ Digitalisasi Pembayaran Pajak
- Peluncuran aplikasi PADEK Kota Bengkulu, inovasi pertama di Provinsi Bengkulu yang memudahkan pembayaran PBB, pajak restoran, pajak hiburan, dan lainnya.
- Penambahan kanal pembayaran di BSI dan Bank Mandiri, selain Bank Bengkulu dan BTN.
✅ Website BABE (Bapenda Bengkulu)
- Menyediakan akses informasi pajak dan pendapatan daerah secara real-time bagi masyarakat.
✅ Optimalisasi Pajak Kendaraan Bermotor
- Peningkatan pendapatan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebagai pajak asli daerah.
Kepala Bapenda Kota Bengkulu, Nurlia Dewi, optimis dengan strategi yang diterapkan, target PAD 2025 dapat tercapai. “Kami terus melakukan intervensi dan inovasi agar pendapatan daerah meningkat, tanpa mengurangi pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dengan berbagai terobosan ini, Pemerintah Kota Bengkulu berharap dapat mengukir sejarah baru dalam penguatan ekonomi daerah, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy