ddd
Share it

Kepahiang, Selimburcaya.com — Harga kopi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, terus mengalami penurunan drastis. Saat ini, harga biji kopi hanya berkisar Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kilogram, jauh di bawah harga sebelumnya yang sempat menembus Rp 70.000 per kilogram beberapa bulan lalu.

Saat ini, harga biji kopi hanya berkisar Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kilogram, jauh di bawah harga sebelumnya yang sempat menembus Rp 70.000 per kilogram beberapa bulan lalu. Senin (21/07/2025). (foto:Zoel/Selimburcaya.com)

Pengusaha kopi yang juga Bupati Kepahiang, Zurdi Nata, mengungkapkan bahwa penurunan harga ini disebabkan oleh melimpahnya stok kopi dunia. Negara-negara produsen besar seperti Brasil tengah memasuki masa panen, sehingga pasokan kopi global meningkat tajam.

“Harga kopi memang fluktuatif, mengikuti mekanisme pasar dunia. Saat ini stok kopi melimpah dari berbagai negara, termasuk Brasil,” jelas Nata, Senin (21/7/2025).

Meski begitu, Nata menekankan pentingnya konsistensi petani dalam merawat kebun dan menjaga kualitas kopi. Ia optimistis, ketika harga kembali naik, kopi Kepahiang yang berkualitas akan memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dari wilayah lain.

“Yang penting, petani tetap fokus pada kualitas. Itu akan jadi kunci saat harga membaik nanti,” ujarnya.

Sementara itu, beberapa petani memilih untuk menahan hasil panen mereka karena merasa harga saat ini belum menguntungkan. Salah satu petani di kawasan Kabawetan, Sugeng, mengaku terakhir menjual kopi dua minggu lalu dengan harga Rp 45.000 per kilogram.

“Saya jual satu karung, sekitar 40 kilo. Hasilnya nggak sampai dua juta. Dulu bisa dapat tiga juta,” keluh Sugeng.

Meski ingin menunggu harga naik, Sugeng mengaku berada dalam dilema karena kebutuhan rumah tangga tetap berjalan. Ia berharap harga kopi bisa segera pulih, setidaknya di atas Rp 55.000 per kilogram.

“Kalau Rp 40 ribuan terus, bisa-bisa gali lubang tutup lubang,” ujarnya pasrah.

Fenomena ini menjadi cerminan dinamika ekonomi agraria yang bergantung pada pasar global. Pemerintah daerah dan stakeholder terkait diharapkan dapat membantu petani dalam strategi penyimpanan, pemasaran, dan pemberdayaan usaha tani kopi agar tetap bertahan di tengah tekanan harga.


Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *