Mukomuko, Selimburcaya.com — Program budidaya jagung yang digencarkan Pemerintah Kabupaten Mukomuko sepanjang tahun 2025 menunjukkan hasil menggembirakan. Target tanam seluas 212 hektare yang tersebar di berbagai wilayah berhasil tercapai sepenuhnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas, S.Pt., mengatakan bahwa sebagian lahan kini sudah memasuki masa panen, sementara sisanya tengah dipersiapkan untuk siklus tanam berikutnya.
“Alhamdulillah, target tanam seluas 212 hektare telah tercapai. Bahkan, sejumlah petani sudah mulai menanam kembali pada kuartal ketiga ini,” kata Pitriyani, Sabtut(12/7/2025).
Ia menjelaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif petani, pemerintah daerah, serta dukungan dari Polres Mukomuko. Sejumlah kelompok tani juga telah memanen hasil dengan capaian yang memuaskan.
Menurut Pitriyani, jagung kini mulai dilirik petani sebagai alternatif unggulan selain padi. Selain memiliki prospek pasar yang menjanjikan, jagung juga mampu menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan.
“Jagung merupakan komoditas strategis bagi ketahanan pangan nasional. Karena itu, kami terus mendorong diversifikasi pertanian dengan memperluas lahan tanam jagung,” jelasnya.
Pemerintah daerah bersama Polres Mukomuko juga terus memberikan pendampingan teknis, bantuan sarana produksi, serta edukasi pertanian berkelanjutan kepada para petani.
“Kami ajak seluruh petani untuk bersama-sama menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Keberhasilan ini adalah bukti komitmen Mukomuko membangun pertanian tangguh dan berkelanjutan,” tambahnya.
Namun demikian, belum semua desa dapat merealisasikan program tersebut. Di beberapa wilayah, kendala utama adalah ketersediaan lahan.
Kepala Desa Teruntung, Kecamatan Teras Terunjam, Zainal, mengungkapkan pihaknya masih mencari lahan yang cocok untuk penanaman jagung.
“Kemarin ada warga yang mengizinkan lahannya ditanami jagung, tapi ternyata sudah ada pihak lain yang lebih dulu tertarik. Sekarang kami masih mencari lahan yang memungkinkan,” ungkap Zainal.
Sebagian besar lahan di Desa Teruntung saat ini sudah digunakan untuk budidaya sawit, sehingga cukup sulit mencari lokasi baru yang sesuai untuk program jagung.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

