Bengkulu Tengah, Selimburcaya.com – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah serius memperjuangkan pembangunan infrastruktur vital di wilayahnya. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Pemkab melakukan koordinasi langsung ke Kementerian PUPR, Rabu (23/4/2025), guna memastikan kelanjutan perbaikan empat jembatan yang sebelumnya sempat tertunda.
Jembatan yang dimaksud berada di Desa Taba Pasma, Tanjung Raman, Penanding, dan Rajak Besi. Keempatnya sudah dalam kondisi sangat mengkhawatirkan, bahkan jembatan Penanding saat ini sudah putus total, memaksa warga menggunakan rakit darurat untuk mengangkut hasil kebun mereka.
Refocusing Anggaran Batal Bangun Jembatan di 2024
Sebelumnya, pembangunan jembatan-jembatan ini telah dijanjikan menerima dana Instruksi Presiden (Inpres) pada tahun 2024. Namun karena adanya refocusing anggaran di pemerintah pusat, proyek terpaksa ditunda meski survei dan pematangan lahan sudah dilakukan.
“Saya minta Dinas PUPR jemput bola ke Jakarta untuk mengecek langsung sejauh mana progresnya. Kita berharap tahun ini dana Inpres benar-benar bisa dikucurkan,” ujar Bupati Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto.
APBD Terbatas, Pemkab Harap Uluran Pusat
Rachmat menegaskan, APBD Bengkulu Tengah tidak cukup untuk membiayai pembangunan keempat jembatan tersebut. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah pusat sangat diharapkan agar masyarakat tak terus menderita akibat infrastruktur yang rusak parah.
“Kalau mengandalkan APBD, ini sulit direalisasikan. Harapan kami besar pada bantuan pusat melalui dana Inpres,” jelasnya.
Jembatan Jadi Nadi Ekonomi Warga
Jembatan-jembatan tersebut merupakan akses penting bagi masyarakat, terutama untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan. Putusnya konektivitas berdampak besar terhadap aktivitas ekonomi, pendidikan, dan mobilitas warga.
Pemkab berharap, dengan adanya koordinasi langsung ini, keputusan final terkait alokasi dana Inpres bisa segera dikeluarkan oleh pemerintah pusat agar pembangunan fisik bisa dimulai tahun ini juga.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy