Bengkulu, Selimburcaya.com – Sebanyak 260 penumpang akhirnya diberangkatkan menuju Pulau Enggano dari Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, Selasa (15/4/2025), setelah terkatung-katung selama berminggu-minggu akibat pendangkalan alur pelabuhan yang menghambat aktivitas pelayaran.

Ratusan penumpang ini merupakan warga Pulau Enggano yang sebelumnya tidak dapat kembali ke kampung halaman mereka pasca lebaran karena tidak adanya kapal yang bisa bersandar di dermaga.
Karena KMP Pulo Tello tidak bisa merapat langsung ke dermaga, proses naik kapal dilakukan melalui sistem melangsir menggunakan empat kapal kecil milik berbagai instansi maritim. Proses tersebut diawasi langsung oleh pihak ASDP Bengkulu, bersama Basarnas, Polair, KPLP, dan Lanal Bengkulu.
“Hingga siang ini, kami sudah melakukan sembilan kloter dan berhasil mengangkut sekitar 160 penumpang ke KMP Pulo Tello. Targetnya, 260 orang seluruhnya bisa diberangkatkan hari ini,” ujar Radmiadi, Supervisi Pelabuhan dan Penyeberangan ASDP Bengkulu.
Ia menambahkan, distribusi penumpang tetap memperhatikan keamanan dan kapasitas kapal pengangkut. Kapal milik Basarnas, misalnya, mampu menampung lebih dari 20 penumpang, sementara kapal dari KPLP, Lanal, dan Kosgat masing-masing mengangkut 10–15 orang per trip.
Cerita Haru Penumpang:
Salah satu penumpang, Julian (25), menceritakan perjuangannya yang tertahan di Bengkulu sejak sebelum lebaran. Ia datang ke kota untuk bekerja dan mengumpulkan uang menjelang Idulfitri.
“Setelah lebaran mau pulang, ternyata kapal sudah tidak ada yang beroperasi. Kami terjebak,” ungkapnya haru.
Selama di Bengkulu, Julian menumpang tinggal di rumah temannya sambil terus berkomunikasi dengan keluarga di Enggano. Ia mengaku membawa banyak bahan pokok seperti beras, sayur, dan ayam untuk dibawa pulang, karena keluarganya mulai kesulitan mendapatkan makanan.
“Orang tua makan seadanya. Di sana bahan pokok sudah krisis,” katanya.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

