Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kepahiang Berjalan Panas, Kritik Hak Anggota Baru Mengemuka

Share it
Rapat paripurna terbuka DPRD Kabupaten Kepahiang yang digelar pada Rabu (25/9) dengan agenda pengumuman calon unsur pimpinan definitif periode 2024-2029 berlangsung panas dan diwarnai hujan interupsi (25/09/2024)(foto:Robi/Selimburcaya.com).

Kepahiang, Selimburcaya.com – Rapat paripurna terbuka DPRD Kabupaten Kepahiang yang digelar pada Rabu (25/9) dengan agenda pengumuman calon unsur pimpinan definitif periode 2024-2029 berlangsung panas dan diwarnai hujan interupsi. Rapat yang dipimpin Ketua Sementara DPRD Kepahiang, Gregory Dayefiandro, S.E., M.Sc, awalnya berjalan normal sebelum berubah menjadi perdebatan setelah politisi Perindo, Firdaus, menyampaikan kritik keras.

Firdaus, yang hadir mewakili Dapil III Kabupaten Kepahiang, melayangkan kritik terhadap Sekretariat Dewan terkait hak-hak anggota DPRD yang belum diterima sepenuhnya. Meski tidak merinci hak-hak yang dimaksud, ia menyampaikan protes dengan mengenakan kaos sebagai bentuk kekecewaan.

“Kami kecewa, hak-hak kami sebagai anggota DPRD yang baru belum terealisasi. Makanya, kami pakai kaos ini sebagai bentuk protes,” ungkap Firdaus di tengah rapat paripurna.

Firdaus menegaskan bahwa aksinya tersebut bukanlah bentuk ketidakpatuhan, melainkan protes yang ia tujukan kepada Sekretariat Dewan. Beberapa anggota DPRD lainnya juga hadir dalam rapat tersebut dengan berpakaian serupa, menambah ketegangan dalam pertemuan.

Interupsi Firdaus mendapatkan respons dari beberapa anggota dewan lainnya. Salah satunya bahkan menyampaikan keluhan serupa terkait hak-hak yang belum dipenuhi. “Kami juga protes, hak kami di sini sama, tapi selama ini suara kami tidak didengar,” tambah salah satu anggota dewan.

Ketegangan semakin memuncak ketika politisi Golkar, Andrian Defandra, merasa tersinggung karena namanya disebut dalam konteks interupsi yang mengaitkan masalah ini dengan unsur pimpinan DPRD periode sebelumnya. Ia dengan tegas menolak tudingan tersebut, menegaskan bahwa urusan kesekretariatan tidak terkait dengan pimpinan DPRD terdahulu.

“Saya tersinggung jika disebut-sebut terkait dengan pimpinan terdahulu. Urusan kesekretariatan itu adalah urusan sekretariat dewan, dan itu di bawah kendali bupati, bukan pimpinan DPRD,” ujar Andrian dengan nada tinggi.

Di tengah panasnya suasana, Anggota DPRD Kepahiang, Candra, menilai bahwa ketegangan ini adalah hal yang biasa terjadi dalam rapat. Menurutnya, masa transisi yang sedang berjalan memerlukan waktu untuk proses adaptasi.

“Ini masih masa transisi, DPRD dan sekretariatnya baru, jadi wajar jika masih ada proses adaptasi. Kita tunggu saja sampai proses APBD Perubahan selesai,” jelas Candra.

Rapat paripurna yang dihadiri oleh Bupati Kepahiang, Hidayattullah Sjahid, ini juga menghasilkan pengumuman tiga nama calon unsur pimpinan definitif DPRD Kabupaten Kepahiang. Tiga nama tersebut adalah Gregory Dayefiandro (Perindo) sebagai calon Ketua, Bambang Asnadi (Nasdem) sebagai Wakil Ketua I, dan Ansori (Golkar) sebagai Wakil Ketua II.

Pengumuman ini akan dituangkan dalam Berita Acara dan Surat Keputusan DPRD Kabupaten Kepahiang, yang selanjutnya akan diproses untuk pelantikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rapat paripurna ini dihadiri oleh 18 anggota DPRD Kabupaten Kepahiang.

Pewarta : Robi

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *