Share it

Oleh Zulkarnain S.Sos

Dalam ajaran Islam, mahar atau mas kawin adalah salah satu syarat sah dalam sebuah pernikahan. Mahar merupakan bentuk pemberian dari calon suami kepada calon istri sebagai tanda keseriusan dan tanggung jawab dalam membina rumah tangga. Namun, dalam menentukan besaran atau jenis mahar, Islam memiliki pandangan yang sangat bijak dan penuh hikmah.

 Prinsip Dasar Mahar dalam Islam

Islam mengajarkan bahwa mahar seharusnya tidak menjadi beban yang memberatkan bagi calon suami. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah (ringan).” (HR. Abu Dawud). Ini menunjukkan bahwa Islam mendorong kesederhanaan dan kemudahan dalam memberikan mahar. Prinsip dasar ini bertujuan untuk menghindari segala bentuk kesulitan dan tekanan yang bisa menghambat proses pernikahan.

 Mahar yang Sederhana dan Berkah

Mahar yang terbaik menurut Islam bukanlah yang termahal atau paling mewah, melainkan yang sederhana namun penuh berkah. Beberapa contoh mahar yang sederhana namun penuh makna antara lain:

1. Mahar berupa uang dalam jumlah yang terjangkau: Mahar dalam bentuk uang tunai dengan jumlah yang tidak memberatkan adalah pilihan yang baik. Misalnya, mahar sebesar sejumlah uang yang telah disepakati bersama.

2. Mahar berupa perhiasan sederhana: Perhiasan emas atau perak dengan berat yang tidak terlalu besar dapat dijadikan mahar. Hal ini juga menunjukkan niat baik dan kesungguhan dari pihak suami.

3. Mahar berupa barang kebutuhan sehari-hari: Barang-barang yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, seperti seperangkat alat shalat atau buku-buku agama, juga bisa dijadikan mahar yang penuh makna.

4. Mahar berupa hafalan Al-Qur’an: Dalam beberapa kasus, ada calon suami yang memberikan hafalan Al-Qur’an sebagai mahar. Ini adalah bentuk mahar yang sangat istimewa karena menunjukkan komitmen terhadap ajaran Islam.

Pentingnya Kesepakatan Bersama

Meskipun Islam menganjurkan kesederhanaan, mahar tetap harus disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Hal ini penting untuk memastikan bahwa mahar tersebut diterima dengan ikhlas dan menjadi bagian dari ibadah dalam pernikahan. Komunikasi yang baik antara calon suami dan calon istri serta keluarga kedua belah pihak sangat penting dalam menentukan mahar yang sesuai.

Kesimpulan

Mahar terbaik menurut Islam adalah yang sederhana, tidak memberatkan, dan disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Kesederhanaan dalam mahar mencerminkan kesungguhan niat untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Dengan mengikuti ajaran Islam tentang mahar, diharapkan pernikahan yang dijalani akan penuh berkah dan mendapatkan ridha dari Allah SWT.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mahar dalam Islam dan membantu para calon pengantin dalam menentukan mahar yang terbaik sesuai ajaran agama.

By Admin2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *