Bengkulu, Selimburcaya.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, memimpin Rapat Kerja (Raker) dan Kerja Sama Lintas Sektoral dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Rapat ini merupakan langkah nyata dari pemerintah daerah dalam upaya menekan angka kasus TPPO di Provinsi Bengkulu.
Isnan Fajri menekankan pentingnya kerja sama lintas sektoral dalam pencegahan kasus-kasus tersebut. Menurutnya, peran orang terdekat, terutama orang tua, sangat krusial, terutama di era kemajuan teknologi yang semakin pesat.
“Sangat diperlukan kerja sama lintas sektoral, terutama orang terdekat yaitu orang tua. Mengingat angka kasus TPPO tiap tahunnya meningkat, berdasarkan laporan pada aplikasi SIMFONI tahun 2021-2023 dengan total 10 kasus,” ujarnya di Balai Raya Semarak.
Meskipun peningkatan jumlah kasus tidak terlalu signifikan, Isnan mengingatkan bahwa setiap kasus TPPO memiliki dampak yang serius dan perlu penanganan yang tepat. “Meskipun naiknya tidak begitu banyak, hal kecil ini sangat merepotkan nantinya jika tidak ditangani dengan baik,” tambahnya.
Dalam upaya pencegahan, Isnan Fajri menguraikan beberapa langkah strategis. Pertama, melakukan upaya preventif dengan meningkatkan pemahaman dan komitmen bersama bahwa permasalahan kekerasan terhadap anak, perempuan, dan TPPO merupakan masalah bersama yang harus menjadi prioritas dan ditangani secara optimal.
“Permasalahan ini adalah tanggung jawab kita semua dan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Langkah kedua adalah melibatkan peran tokoh agama, tokoh adat, cerdik cendikiawan, dan aparat pemerintah sebagai ujung tombak dalam tindakan pencegahan dan penanganan kasus. “Peran tokoh-tokoh ini sangat penting sebagai langkah awal dalam pencegahan dan penanganan,” kata Isnan.
Ajamalus, Kepala Tata Usaha Kanwil Kemenag Bengkulu, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya pendekatan spiritual dalam penanganan kasus TPPO. Menurutnya, peran orang tua sangat vital dalam pencegahan, mengingat kasus-kasus TPPO rentan menyasar perempuan dan anak.
“Peran orang tua sangat diperlukan dalam pencegahan kasus ini, apalagi kasus seperti ini rentan menyasar perempuan dan anak,” jelas Ajamalus.
Ajamalus juga menyarankan beberapa langkah dalam pencegahan, termasuk pendekatan emosional dan spiritual, serta penggunaan media informasi yang tepat sasaran. “Dalam pencegahan ini juga perlu adanya beberapa langkah, pertama pendekatan secara emosional dan spiritual, kedua media informasi yang harus tepat sasaran,” tambahnya.
Rapat kerja ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah Bengkulu dan instansi terkait untuk menekan angka kasus TPPO dan memastikan perlindungan bagi perempuan dan anak. Dengan langkah-langkah strategis yang telah direncanakan, diharapkan kasus TPPO di Bengkulu dapat berkurang secara signifikan, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terlindungi bagi semua warga.
Pewarta : Agus
Editor : Ardy