Warga Kapahiang Ngadu ke Presiden Terhadap Jalan Rusak, Ini Tanggapan DPRD Provinsi

Share it

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sumardi menanggapi mengenai postingan salah satu masyarakat di Kabupaten Kapahiang Kecamatan Muara Kemumu yang mengadukan kerusakan jalan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo, Rabu (7/06/2023). (Foto:Yudi/Selimburcaya.com)

Bengkulu, Selimburcaya.com – Sempat menjadi viral dijagat maya setelah tersebar di semua akun penggiat sosial media, mengenai postingan salah satu masyarakat Kabupaten Kapahiang Kecamatan Muara Kemumu yang mengadukan kerusakan jalan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo, Rabu (7/06/2023).

Didalam postingan tersebut menceritakan mengenai keadaan miris yang kerap terjadi dibeberapa desa di kecamatan muara kemumu yang kesulitan untuk menempuh perjalanan mengingat kondisi jalan yang rusak dan tidak bisa dilalui menggunakan roda 4.

Peristiwa tersebut cukup mengegerkan, bagaimana tidak dalam cuplikan vidio dan foto yang tersebar masyarakat membawa salah satu warga yang meninggal dunia menggunakan motor melalui jalan yang rusak, berlumpur dan sesekali digotong oleh warga menggunakan tandu.

Diketahui sebelumnya warga tersebut memang sudah sakit namun karena susahnya mobilitas untuk kerumah sakit ataupun puskesmas terdekat membuat warga berujung kesal karena berpuluh tahun hidup didaerah tersebut selalu saja terhambat dengan perjalanan ketika ada peristiwa yanh darurat seperti ini, terang ande salah satu warga yang ada ditempat kejadian.

Peristiwa tersebut sontak menjadi perhatian publik salah satunya yaitu Drs.H Sumardi, MM mantan Plt.Sekda Provinsi Bengkulu yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, saat ia diminta keterangan oleh rekan media mengenai hak perbaikan jalan dan regulasinya oleh wartawan, begini penjelas Sumardi.

“Kita cukup menyayangkan peristiwa tersebut bisa terjadi, apalagi itu menjadi viral dijagat maya yang ditonton oleh semua masyarakat di Indonesia, maka dari itu diharapkan pak Bupati itu harus kreatif dan inovatif, meski anggran daerah kabupaten itu kecil kan bisa mencari solusi lainya,” ujar Sumardi.

Coba menghadap pak ketua DPRD Provinsi Bengkulu dan meminta dana hibah, asalkan dari awal perencanaan ya itu hibah pasti bisa dibantu, tidak mesti harus dirubah menjadi pengelolaan ya diambil alih oleh Provinsi, pemimpin itu harus kreatif, inovatif dan komunikatif semua bisa kita carikan solusinya asalkan mau memulai dan duduk bersama, tegas Sumardi. (Yudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *