Budaya Kota Bengkulu Pariwisata 

SYEKH SUTABARIS/ Puyang ATUNG BUNGSU/ SIPAHIT LIDAH, Tumutan Tujuh SEMENDE Sumatera Selatan

Share it

Silsilah SYEKH SUTABARIS, Puyang ATUNG BUNGSU Tumutan Tujuh SEMENDE Sumatera Selatan

Di dalam Hikayat Semende Sumatera Selatan dan Naskah Cirebon, Syekh Sutabaris atau Syekh Syamsu Tabris adalah guru dari Sunan Kalijaga.

Pada Hikayat Besemah diceritakan Syekh Sutabaris adalah perwakilan ulama Sumatera yang ikut mendukung pengangkatan Raden Fatah sebagai Sultan Demak.

Dalam kisah Besemah, Puyang Atung Bungsu Semende (Syekh Sutabaris) ini datang dari negeri Majapahit.

Adapun urutan silsilahnya dari berbagai sumber adalah sebagai berikut:

————————-

01. Syekh Abdullah Arif al Yamani al Huseini atau Sayyid Syech Mahmud al Kabir I atau PUYANG ATUNG BUNGSU PERLAK, memiliki putra

(*) Syekh Abdullah Arif Perlak merupakan pengikut Syekh Abdul Qadir Jailani, yang datang ke Nusantara pada tahun 1165 M.

Syekh Abdullah Arif dikisahkan membuat karya sebuah kitab yang bertajuk Bahr Lahut, Lautan KeTuhanan.

Sosok Syekh Abdullah Arif Perlak ini disebut dalam Naskah Kuno “Selimur Nur Cahye” Benua Keling Besemah Sumatera Selatan, sebagai Ulama dari Negeri Yaman.

Sementara dalam Serat Penengen Tepas Dalem Jogja, disebut sebagai kerabat (menantu) dari Syekh Abdul Qadir Jailani.

Untuk generasi di atasnya lagi, Hikayat Besemah hanya menulis secara ringkas yakni Puyang Atung Bungsu (Perlak) bin Ratu Senuhun (Awwal) bin Ratu Iskandar Alam bin Ratu Iskandarullah bin Ratu Iskandar bin Ratu Ayu bin Sayyidina Husain radiallahu anhu.

————————-

02. Sayyid Syekh Mahmud al Kabir II atau PUYANG DIWATE, memiliki putra

————————-

03. Sayyid Syekh Mahmud al Kubro I atau PUYANG GEMANTAN SAKTI, memiliki putra

————————-

04. Sayyid Syekh Mahmud al Kubro II atau PUYANG BELANTAN SAKTI, memiliki putra

————————-

05. Sayyid Syekh Maulana Jumadil Kabir atau MAHARAJE INDERE SAKTI, memiliki putra

1. RATU SENUHUN NING SAKTI sebagai Syekh Jumadil Kubro Trowulan Majapahit bin Syekh Jumadil Kabir (dalam Serat Penengen Tepas Dalem Jogja).

2. Ratu Junjungan Tuban sebagai Syekh Ali bin Syekh Jumadil Kabir (dalam Serat Penengen Tepas Dalem Jogja).

Ratu Junjungan Tuban disebut juga Puyang Atung Bungsu Benua Keling, namanya disebut dalam Naskah Kuno “Selimur Nur Cahye” Benua Keling sebagai Ali Nuruddin.

Syekh Ali ini juga yang disebut sebagai ayah dari Maulana Mansur atau Adipati Arya Teja III Tuban, yang merupakan kakek dari Sunan Kalijaga bin Adipati Arya Teja IV bin Arya Teja III bin Syekh Ali Ratu Junjungan Tuban.

3. Sultan Tamim Abdul Hamim sebagai Syekh Tamim bin Syekh Jumadil Kabir (Serat Penengen Tepas Dalem Jogja).

4. Pangeran Pengulu Ahmad sebagai Syekh Ahmad bin Syekh Jumadil Kabir (Serat Penengen Tepas Dalem Jogja).

5. Puyang Ngawak Raje Nyawe, berdiam di wilayah Pagar Alam Sumatera Selatan

Dalam hikayat keluarga Gumay, Puyang Ngawak Raje Nyawe menikah dengan Putri Kembang Petang binti Ratu Mesiang Sakti Bukit Siguntang.

Puyang Ngawak Raje Nyawe di identifikasi sebagai Syekh Wali Tuwe dalam Naskah Pulau Panggung Sumatera Selatan.

Syekh Wali Tuwe diceritakan memiliki 2 anak yakni Yang Dipertuan Sakti dan Putri Sindang Biduk (II).

Yang Dipertuan Sakti kemudian hijrah ke Pagaruyung dan merupakan ayah dari Puyang Atung Bungsu Pulau Panggung Sumatera Selatan.

6. Tuan Syeh Mangku Bumi, berdiam di wilayah Lampung

7. Sunan Giri, hijrah ke Tanah Jawa

8. Sunan Belang, hijrah ke Tanah Jawa

9. Sunan Kali Sapu, hijrah ke Tanah Jawa

————————-

06. Sayyid Syekh Maulana Jumadil Kubro Trowulan Majapahit atau RATU SENUHUN NING SAKTI, memiliki putra

1. PUYANG ATUNG BUNGSU TUMUTAN TUJUH SEMENDE, yang di identifikasi sebagai Syekh Sutabaris bin Syekh Jumadil Kubro Trowulan Majapahit (Serat Penengen Tepas Dalem Jogja).

2. Puyang Maha Raje Sakti yang di identifikasi sebagai Syekh Maulana Abu Ahmad Ishaq bin Syekh Jumadil Kubro Trowulan Majapahit (Serat Penengen Tepas Dalem Jogja).

Puyang Maha Raje Sakti (Maulana Abu Ahmad Ishaq) ini dalam Hikayat Besemah pergi ke Pagaruyung (Minangkabau).

Dalam Tambo Minangkabau, Puyang Maha Raje Sakti disebut Tuanku Merajo Sati.

3. Puyang Maha Raje Genti yang di identifikasi sebagai Maulana Ibrahim Asmoroqondi bin Syekh Jumadil Kubro Trowulan Majapahit (Serat Penengen Tepas Dalem Jogja).

Puyang Maha Raje Genti di dalam hikayat Besemah pergi ke tanah Jawa.

Sedangkan dalam Tambo Minangkabau, sosok ini di identifikasi sebagai Dewang Bonang Sutowano saudara dari Tuanku Merajo Sakti.

Dewang Bonang Sutowano dikisahkan pergi ke tanah Jawa untuk menyebarkan Islam bersama dengan Maulana Malik Ibrahim.

4. Maha Raje Pandu, berdiam di wilayah Rembang dan Belide.

5. Maha Raje Kunti, berdiam di wilayah Aji dan Selabung.

6. Maha Raje Kedam, Hijrah Ke Cirebon.

7. Putri Sindang Biduk, menikah dengan Penguasa Wilayah Palembang Sumatera Selatan.

————————-

07. Sayyid Syekh Sutabaris atau Syech Syamsu Tabris atau PUYANG ATUNG BUNGSU TUMUTAN TUJUH SEMENDE

(*) Syekh Sutabaris, merupakan leluhur dari Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya Pajang, dimana Joko Tingkir adalah anak Kebo Kenongo bin Prabu Handayaningrat bin Pangeran Pethak bin Syekh Sutabaris.

————————-

WaLlahu a’lamu bishshawab

Related posts

Leave a Comment