Longsor Akibat Erosi Sungai Manjuto Terjadi di Tujuh Lokasi, Rumah Warga Terjun ke Sungai

Share it
erosi Sungai Manjuto juga dilaporkan terjadi di tujuh titik lainnya. Beberapa lokasi yang terdampak di antaranya Desa Arah Tiga, Lubuk Gedang, dan Tanjung Alai di Kecamatan Lubuk Pinang, serta Desa Lubuk Sanai di Kecamatan XIV Koto(08/09/2024)(foto:Hafiz/Selimburcaya.com).

Mukomuko, Selimburcaya.com – Selain di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto, longsor akibat erosi Sungai Manjuto juga dilaporkan terjadi di tujuh titik lainnya. Beberapa lokasi yang terdampak di antaranya Desa Arah Tiga, Lubuk Gedang, dan Tanjung Alai di Kecamatan Lubuk Pinang, serta Desa Lubuk Sanai di Kecamatan XIV Koto. Dampak longsor ini cukup serius, bahkan di beberapa wilayah, rumah warga telah jatuh ke Sungai Manjuto.

Ketua Unit Pengelola Irigasi (UPI) Sungai Manjuto, Sumarlin, ST, mengungkapkan bahwa longsor di Desa Pondok Panjang memang cukup parah, namun terdapat titik longsor yang lebih memprihatinkan, seperti di Desa Arah Tiga dan Lubuk Gedang. Di dua desa ini, sebagian bangunan rumah warga telah runtuh ke sungai. Menurut data yang dihimpun UPI, longsor akibat erosi Sungai Manjuto telah terjadi di tujuh lokasi yang tersebar di tiga kecamatan.

“Berdasarkan data kita, ada 7 titik longsor sepanjang aliran Sungai Manjuto, tersebar di Kecamatan V Koto, Lubuk Pinang, dan XIV Koto,” kata Sumarlin.

Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Gedang, Yunna Suwardi, menjelaskan bahwa longsor di wilayahnya terjadi di dua titik di Dusun Satu, yang berdampak langsung pada pemukiman warga. Menurutnya, di Pondok Panjang ada rumah yang terancam terjun ke sungai, tetapi di Lubuk Gedang, sudah ada rumah yang jatuh ke sungai akibat longsor. Pemilik rumah tersebut terpaksa pindah ke rumah keluarga sejak tahun lalu.

“Di Lubuk Gedang kondisinya sangat parah. Kalau di Pondok Panjang rumah masih terancam, di desa kami sudah ada rumah yang jatuh ke sungai,” ungkap Yunna.

Yunna berharap pihak terkait, seperti Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu, segera mengambil tindakan. Hingga kini, belum ada langkah konkret dari BWS, meski longsor ini semakin parah dan bahkan berpotensi mengancam Jalan Lintas Barat (Jalinbar).

“Sejak bertahun-tahun belum ada langkah pencegahan dari pihak terkait. Kami masih sangat berharap adanya solusi yang cepat,” tutup Yunna.

Pewarta :Hafiz

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *