Kuliah Umum Internasional “7 Jiwa Mazhab Nusantara” di UNIB Diikuti 160 Peserta

Share it
kuliah umum internasional bertema “7 Jiwa Mazhab Nusantara” yang diselenggarakan oleh Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bengkulu (UNIB)(29/08/2024)(foto:Agus/Selimburcaya.com).

Bengkulu, Selimburcaya.com  – Sebanyak 160 peserta, termasuk mahasiswa dari berbagai universitas, menghadiri kuliah umum internasional bertema “7 Jiwa Mazhab Nusantara” yang diselenggarakan oleh Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bengkulu (UNIB). Acara ini menghadirkan dua pembicara ternama, yaitu Prof. Madya Dr. Mohammad Reevany Bustami, MA., PhD, dari University Sains Malaysia, dan Prof. Drs. Muhammad Fadhli Nurdin, MA, PhD, dari Universitas Padjajaran, yang menyampaikan materinya secara daring.

Kuliah umum yang diadakan di Gedung Layanan Terpadu (GLT) UNIB ini dihadiri oleh mahasiswa sosiologi dari UNIB, Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), dan UIN Fas. Selain itu, pimpinan fakultas, dosen, serta ketua jurusan dari berbagai universitas turut hadir, baik secara langsung maupun daring. Kehadiran mereka mencakup perwakilan dari Universitas Sriwijaya (UNSRI), University Sains Malaysia, dan beberapa universitas lainnya.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNIB, Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Si, yang membuka acara secara resmi, menekankan pentingnya kuliah umum ini dalam meningkatkan daya saing internasional UNIB yang telah terakreditasi internasional ACQUIN.

“Acara ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam memahami dinamika sosial, tetapi juga penting dalam menghadapi era digital saat ini,” ujar Prof. Irfan.

Ketua Jurusan Sosiologi, Heni Nopianti, M.Si, mengungkapkan bahwa kuliah umum ini merupakan upaya untuk memperkenalkan keberagaman budaya di Indonesia kepada mahasiswa dan masyarakat umum.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang isu sosial yang berkembang serta pengetahuan praktis dalam menghadapi tantangan sosial di era globalisasi,” katanya.

Dalam sesi presentasi, Prof. Drs. Muhammad Fadhli Nurdin, MA, PhD, membahas konsep Konstruktivisme Adat Nusantara, yang menekankan pentingnya pendekatan riset lintas ilmu untuk membangun inovasi komunitas adat di Indonesia. Sementara itu, Prof. Madya Dr. Mohammad Reevany Bustami, MA., PhD, menguraikan konsep “7 Jiwa Nusantara” yang mencakup aspek-aspek seperti Jiwa Tamadun Serumpun, Jiwa Kerohanian & Keagamaan, serta Jiwa Sejahtera.

Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan mahasiswa dan peserta lainnya mendapatkan wawasan baru yang tidak hanya akademis tetapi juga praktis, untuk menghadapi tantangan sosial di masa depan. Kuliah umum ini juga menjadi platform bagi mahasiswa untuk memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya dan sosial di Indonesia, serta bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan dalam konteks global.

Pewarta : Agus

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *