Penjabat Walikota Bengkulu Lantik Pengurus Forum Melayu Rembuk Bengkulu Periode 2023-2028

Share it
Penjabat Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, secara resmi melantik dan mengukuhkan pengurus serta anggota Forum Melayu Rembuk Bengkulu (FMRB)(12/08/2024)(foto:Agus/Selimburcaya.com).

Bengkulu, Selimburcaya.com – Bertempat di Balai Kota Merah Putih, Penjabat Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, secara resmi melantik dan mengukuhkan pengurus serta anggota Forum Melayu Rembuk Bengkulu (FMRB) untuk periode 2023-2028. Acara pelantikan yang berlangsung pada hari Senin (12/8) ini turut dihadiri oleh Dewan Penasehat FMRB, Ferry Ramli, beberapa jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Arif Gunadi mengungkapkan rasa senangnya atas terlaksananya pelantikan ini. Ia berharap agar FMRB terus maju dan semakin baik ke depannya. Arif juga menekankan pentingnya peran FMRB dalam membawa manfaat bagi masyarakat, sejalan dengan misi Pemkot Bengkulu untuk menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat.

“Semoga FMRB dapat terus berperan aktif dalam mendukung dan menyukseskan program-program Pemerintah Kota Bengkulu,” ujar Arif.

Forum Melayu Rembuk Bengkulu (FMRB) adalah sebuah organisasi yang didirikan untuk melestarikan adat istiadat Melayu Kota Bengkulu yang mulai memudar. Organisasi ini lahir dari inisiatif (alm) Khairul Asiqin, yang merasa terpanggil untuk mendirikan FMRB pada 18 November 2018 di kediamannya di Pondok Kelapa. Berdirinya FMRB mendapat sambutan hangat dari masyarakat Bengkulu, banyak di antaranya yang kemudian bergabung sebagai anggota.

Namun, perjalanan FMRB sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi. Meskipun demikian, organisasi ini sudah berbadan hukum dan terdaftar di Kemenkumham pusat, yang semakin memperkuat komitmen FMRB untuk terus berjalan.

Organisasi ini memiliki fokus pada pelestarian berbagai aspek budaya Melayu Bengkulu, mulai dari kesenian, ritual pernikahan, hingga budaya lainnya. FMRB didirikan oleh tokoh-tokoh Melayu Bengkulu yang memiliki komitmen moral untuk menjaga dan melestarikan adat masyarakat Melayu Bengkulu.

Dengan doktrin “adat bersendikan Syarak dan Syarak bersendikan Kitabullah” sebagai pedomannya, FMRB terus berupaya menjaga keberlanjutan budaya dan adat Melayu di tengah arus modernisasi.

Pewarta : Agus

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *