Efek Black Monday di Provinsi Bengkulu, BEI: Investor Tetap Tenang, IHSG kembali Menguat

Share it
Kondisi IHSG saat penutupan perdagangan, di Kantor BEI Provinsi Bengkulu, Rabu sore (07/08/2024).(foto:Robi/Selimburcaya.com).

Bengkulu, Selimburcaya.com – Provinsi Bengkulu turut merasakan dampak dari isu Black Monday yang mengguncang pasar saham global pada tanggal 5 Agustus kemarin. Namun, menurut Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Bengkulu, Marina Rasyada, atau yang akrab disapa Ina, situasi ini tidak membuat para investor di Bengkulu panik.

Ina menyampaikan bahwa meskipun beberapa investor sempat menanyakan perihal isu Black Monday, kekhawatiran tersebut tidak berkembang menjadi kepanikan massal.

“Isu Black Monday pada tanggal 5 Agustus memang sempat menggoyang pasar saham global, tetapi ini bukanlah Black Monday seperti yang terjadi pada tahun 1987,” ujar Ina, di ruang kerjanya Kantor BEI Provinsi Bengkulu, Rabu sore (7/08/2024).

Pada hari Senin tanggal 5 Agustus tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami penurunan sekitar 248,47 poin atau 3,40 persen, berakhir di level 7.059,65 pada penutupan perdagangan.

“Saat itu, ada 592 saham yang masuk zona merah, 134 saham stagnan, dan hanya 62 saham yang menguat,” jelas Ina. Kondisi ini mencerminkan guncangan yang signifikan pada pasar saham.

Namun, Ina menegaskan bahwa situasi ini bersifat sementara dan pasar saham memiliki mekanisme untuk kembali stabil. Pada hari ini, Rabu, penutupan perdagangan IHSG sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

“IHSG sudah stabil kembali ke level 7.212,13, naik 82,91 poin atau 1,16 persen. Saat ini, ada 194 saham yang turun, 380 saham yang naik, dan 364 saham stagnan,” kata Ina.

Pernyataan Ina ini bertujuan untuk menenangkan para investor di Bengkulu dan memastikan mereka bahwa fluktuasi pasar adalah hal yang wajar. Dia mengimbau agar para investor tidak panik dan tetap berpikir rasional.

“Pasar saham memang memiliki volatilitas, dan yang terpenting adalah melihat jangka panjang serta fundamental perusahaan sebelum membuat keputusan investasi,” tambahnya.

Investor di Bengkulu umumnya tetap tenang dan memahami bahwa pasar saham bisa mengalami naik turun yang cepat.

“Kami melihat para investor di Bengkulu cukup bijaksana dalam menghadapi situasi ini. Mereka lebih memilih untuk menanyakan dan mencari informasi daripada langsung bertindak gegabah,” kata Ina.

Ina juga menekankan pentingnya edukasi dan pemahaman yang baik mengenai pasar saham. BEI Bengkulu terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, termasuk investor pemula, agar mereka dapat memahami dinamika pasar dan mengambil keputusan yang tepat.

“Kami selalu berupaya untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada para investor agar mereka dapat membuat keputusan yang bijak,” jelas Ina.

Dalam jangka panjang, Ina optimistis bahwa pasar saham akan terus menunjukkan perbaikan dan pertumbuhan yang positif.

“Kami yakin dengan fundamental ekonomi yang kuat dan kebijakan pemerintah yang mendukung, pasar saham Indonesia, termasuk di Bengkulu, akan terus tumbuh dan memberikan hasil yang baik bagi para investor,” tutupnya.

Dengan stabilnya IHSG kembali ke level 7.212,13, investor diharapkan tetap tenang dan terus memantau perkembangan pasar dengan seksama. Situasi ini menjadi pelajaran penting bagi para investor untuk selalu siap menghadapi fluktuasi pasar dan tetap berpegang pada strategi investasi jangka panjang.

Pewarta : Robi

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *