Black Monday, BPD HIPMI Bengkulu Imbau Pengusaha Jangan Panik dan Terus Berinovasi

Share it
Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu Undang Sumbaga, menyoroti Black Monday, di kediamannya, Rabu (07/08/2024)(foto:Zoel/Selimburcaya.com).

Bengkulu, Selimburcaya.com – Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Provinsi Bengkulu, Undang Sumbaga, menyoroti kejadian Black Monday yang baru-baru ini mengguncang pasar saham nasional.

Dalam pernyataannya, Undang menekankan pentingnya langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak dari kejadian tersebut terhadap perekonomian daerah, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bengkulu.

Black Monday, yang terjadi pada 5 Agustus 2024, mengakibatkan penurunan signifikan pada indeks harga saham gabungan (IHSG). Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakstabilan ekonomi global, kekhawatiran terhadap kebijakan moneter, dan gejolak politik di beberapa negara besar. Sebagai dampak dari kejadian ini, banyak investor panik dan melakukan penjualan saham secara besar-besaran, menyebabkan IHSG merosot tajam.

Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak Black Monday terhadap perekonomian daerah Bengkulu.

“Kami sangat prihatin dengan situasi ini. Penurunan IHSG yang drastis tidak hanya mempengaruhi investor besar, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap pelaku usaha di daerah, terutama UMKM yang sangat rentan terhadap fluktuasi ekonomi,” ujarnya, di kediamannya, Rabu (07/08).

Undang menekankan pentingnya peran pemerintah dan lembaga keuangan dalam memberikan dukungan kepada UMKM agar mereka dapat bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Ia mengusulkan beberapa langkah strategis yang dapat diambil, antara lain memberikan insentif pajak, mempermudah akses pembiayaan, dan meningkatkan pelatihan serta pendampingan bagi pelaku usaha.

“UMKM adalah tulang punggung perekonomian daerah. Jika mereka terguncang, dampaknya akan sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kebijakan yang proaktif dari pemerintah daerah untuk membantu UMKM bertahan dan berkembang di tengah situasi ini,” tambahnya.

Selain itu, Undang juga mengajak para pengusaha muda untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi situasi ini. Ia mendorong mereka untuk terus berinovasi dan mencari peluang baru yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasar saham.

“Kami di HIPMI selalu siap memberikan dukungan dan pendampingan kepada para pengusaha muda. Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kreativitas dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan,” kata Undang.

Dalam penutupnya, Undang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk bersama-sama menghadapi dampak dari Black Monday.

“Kita harus bersatu dan saling mendukung. Dengan kerja sama yang baik, saya yakin kita bisa melewati masa sulit ini dan bangkit lebih kuat,” tutupnya.

Dengan pernyataan ini, diharapkan kesadaran dan aksi nyata dari berbagai pihak dapat segera terwujud untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan memastikan keberlangsungan usaha UMKM di Provinsi Bengkulu.

Pewarta : Zoel

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *