Para Petani DI Manjuto Kiri Kecamatan Lubuk Pinang Mulai Turun Tanam Padi di Musim Tanam 3 Tahun 2024

Share it
Petani di Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri wilayah Kecamatan Lubuk Pinang telah mulai turun tanam padi pada Musim Tanam (MT) 3 tahun 2024 (04/07/2024)(foto:Hafiz/Selimburcaya.com).

Mukomuko, Selimburcaya.com – Para petani di Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri wilayah Kecamatan Lubuk Pinang telah mulai turun tanam padi pada Musim Tanam (MT) 3 tahun 2024. Sebagian padi sudah berumur sekitar dua minggu. Varietas bibit yang digunakan cukup beragam, termasuk padi varietas ciherang, MR219, inpari, dan lainnya. Luasan lahan persawahan DI Manjuto Kiri di kecamatan ini mencapai sekitar 100 hektar.

Koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, S.P, mengonfirmasi hal ini. Trisno mengatakan bahwa mayoritas petani di Kecamatan Lubuk Pinang telah mulai turun tanam padi. DI Manjuto Kiri mencakup beberapa desa seperti sebagian di Desa Suka Pindah, Lubuk Pinang, Arah Tiga, Lubuk Gedang, dan Tanjung Alai. Sementara itu, petani di Desa Sumber Makmur tidak turun tanam karena seluruh lahan persawahan di desa tersebut memanfaatkan irigasi DI Manjuto Kanan.

“Ya, sekarang mayoritas petani DI Manjuto Kiri Kecamatan Lubuk Pinang sudah mulai turun tanam padi,” kata Trisno.

Trisno juga menjelaskan bahwa varietas bibit padi yang ditanam oleh para petani untuk MT 3 ini cukup beragam, mirip dengan MT 2. Ia berharap para petani yang belum menanam segera melakukannya. Pasalnya, jika tidak ada perubahan jadwal, DI Manjuto Kiri akan mengalami pengeringan pada pertengahan Agustus mendatang. Jika petani tidak cepat menanam, dikhawatirkan banyak padi yang akan terdampak, yang pada akhirnya merugikan petani itu sendiri.

“Terkait varietas bibit padi yang ditanam petani di MT 3 ini hampir sama seperti MT 2 karena cukup beragam,” tambah Trisno.

Seorang petani di Desa Arah Tiga, Adeng, mengatakan bahwa petani di desanya sudah mulai turun tanam. Adeng menjelaskan bahwa petani yang belum turun tanam hanya menunggu umur bibit yang ideal, yakni sekitar 20 hari setelah penyemaian. Beberapa bibit padi baru disemai, ada yang berumur seminggu, dan ada yang tinggal menunggu giliran tanam.

“Untuk wilayah desa kita, rata-rata sudah menyemai benih dan banyak juga yang telah turun tanam,” ucap Adeng.

Namun, Adeng juga mengakui bahwa sebagian kecil petani tidak menggarap lahan karena MT 2 lalu lambat turun tanam dan sekarang baru panen. Jika dipaksakan untuk turun tanam, padi mereka bisa terdampak pengeringan DI Manjuto Kiri, yang tentu akan merugikan mereka.

“Tetapi walaupun sedikit, ada juga petani yang sepertinya tidak turun tanam padi karena sampai sekarang lahannya belum digarap akibat baru selesai panen,” tutup Adeng.

Pewarta : Hafiz

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *