Bengkulu, Selimburcaya.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu terus meningkatkan implementasi pelayanan publik berbasis teknologi atau dikenal dengan pelayanan e-publik di berbagai sektor seperti investasi, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Hal ini sejalan dengan upaya mempersiapkan masyarakat menghadapi era Society 5.0.
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, menyampaikan hal ini saat memberikan sambutan dalam Dialog Publik Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu bertajuk “Implementasi Khittah Perjuangan HMI Era Society 5.0 untuk Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur” di Balai Raya Semarak Bengkulu, Ahad (26/05) malam.
“Konsep Society 5.0 menempatkan manusia di pusat perkembangan teknologi, berupaya menciptakan keseimbangan antara teknologi sebagai pemicu perkembangan ekonomi dan sarana untuk meningkatkan kehidupan serta kesejahteraan sosial masyarakat,” jelas Khairil Anwar.
Khairil Anwar menambahkan, implementasi Society 5.0 melibatkan pengolahan data masif di ruang maya (cyberspace) yang dikumpulkan dari aktivitas manusia dan benda-benda fisik lainnya. Data ini menjadi dasar dalam membuat keputusan yang menciptakan efisiensi, keamanan, kenyamanan, kesehatan, serta distribusi kesejahteraan yang lebih berimbang.
“Titik berat dari Society 5.0 adalah pada pemerintahan dan sumber daya manusia (SDM). Dialog publik kali ini sangat tepat, karena tanpa persiapan SDM yang baik, kita tidak bisa mencapai Society 5.0,” tegasnya.
Ketua Presidium Majelis Wilayah KAHMI Provinsi Bengkulu, Sehmi, menambahkan bahwa HMI berperan dalam menyiapkan SDM berdaya saing untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Mempersiapkan kader menjadi SDM berkualitas sangat penting. Yakin usaha sampai, itu tentu ada ikhtiar dan tidak serta merta bisa dilakukan dengan hal yang biasa,” ujarnya.
Sehmi juga menyoroti tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku bisnis, perusahaan BUMN, pemerintah, universitas, dan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) dalam menghadapi perkembangan SDM Indonesia saat ini.
“Institusi di Indonesia harus bekerja sama untuk mengurangi dampak negatif perkembangan teknologi, seperti emisi, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta meningkatkan partisipasi industri nasional dan mencegah runtuhnya pranata sosial di masyarakat,” tutupnya.
Dialog publik ini menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menghadapi era Society 5.0 untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Pewarta : Agus
Editor : Ardy