Bengkulu, sc – Program pemerintah pusat dengan menerapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Provinsi Bengkulu tahun 2023 ini masih menjadi pilihan terbaik. Namun tidak dapat dipungkiri, Stigma sekolah unggulan masih melatarbelakangi pemicu utama polemik orang tua dan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II, Suimi Fales SH MH, membenarkan masih adanya anggapan tentang sekolah unggul dan tidak unggul, padahal menurut dia semua sekolah fasilitasnya sama dan kemampuan tenaga pendidiknya sama.
“Semua sekolah sama, baik fasilitasnya dan gurunya. Tetapi memang letak sekolah itu dari dulu strategis. Jadi bukan karena unggul atau favorit,” terang Suimi, Senin (10/07/2023).
Dijelaskannya, sistem zonasi memang pilihan terbaik. Selain jarak sekolah dan rumah siswa berdekatan, sistem zonasi juga bertujuan agar tidak ada sekolah yang over kapasitas.
“Namun yang menjadi kendala di daerah karena pembangunan sekolah sesuai zonasi kurang merata, sehingga PPDB menumpuk di salah satu sekolah sesuai zonasi terdekat, padahal kapasitasnya terbatas. Ini yang menjadi PR sistem zonasi,” kata Suimi.
Ia mencontohkan, dari data Diknas Kota Bengkulu, daya tampung Penerimaan PPDB SMA berjumlah 3.774 siswa, sedangkan siswa lulusan SMP di Kota Bengkulu tahun ini sebanyak 3.732 orang. Artinya jumlah kuota ini diyakini dapat menutup jumlah pendaftar pada PPDB SMA.
“Kapasitas sekolah telah mencukupi. Sekali lagi kita menghimbau kepada wali murid dan siswa bahwa tidak ada lagi sekolah unggul dan sekolah favorit, karena semua sekolah sama,” demikian Suimi. (Adv)