rrgg
Share it

Bengkulu, Selimburcaya.com – Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Pasar Minggu.Dalam kunjungan tersebut, Dedy didampingi oleh Pj Sekda Tony Elfian, Kadis PUPR Noprisman, Kasatpol PP Yulizar, serta Kabid Pasar Disperindag Jasya Arief.

Rombongan berjalan kaki dari kawasan KZ Abidin II menuju Pasar Minggu dua tingkat yang berada tepat di depan PTM. Dalam sidak tersebut, Dedy langsung menegur sejumlah pedagang yang masih nekat berjualan di badan jalan. Selasa (08/07/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

“Kami tidak melarang berjualan, tapi jangan di jalan. Di dalam (PTM) sudah disediakan tempat. Pak Kasat Pol PP harus tegas. Saya tidak mau tahu lagi, tertibkan dan angkut. Sudah terlalu lama toleransi,” tegas Dedy.

Dedy menjelaskan bahwa PTM dan Mega Mall sudah resmi diserahkan ke Pemerintah Kota Bengkulu selama proses hukum terhadap aset tersebut masih berlangsung di pengadilan. Oleh karena itu, Pemkot berkomitmen melakukan penataan dan pembenahan.

“Jalanan macet, baunya juga kurang sedap. Kalau sudah dibujuk tidak bisa, maka kita akan ambil tindakan tegas,” lanjutnya.

Menurut Dedy, penataan ini bertujuan agar masyarakat bisa berbelanja dengan nyaman, dan para pedagang juga dapat berdagang dengan tertib. Ia menegaskan tidak ada lagi alasan berdagang di trotoar maupun jalan umum.

“Kalau soal tempat, banyak yang kosong di dalam. Kalau alasan tidak laku, itu soal rezeki. Tapi jalan dan trotoar bukan tempat jualan. Itu untuk kendaraan dan pejalan kaki,” ujarnya.


Rombak Total Kawasan Smart City

Usai sidak, Dedy juga mengumumkan rencana besar untuk merombak total kawasan Smart City di sekitar Jl. KZ Abidin II. Kawasan ini akan ditata ulang agar lebih rapi, nyaman, dan layak menjadi pusat kuliner.

“Saya minta Kadis PUPR rombak total kawasan Smart City. Pusat kuliner juga harus nyaman, termasuk kita pikirkan lokasi parkir yang memadai. Hari ini semua orang sudah punya kendaraan,” kata Dedy.

Dedy juga berencana memindahkan pedagang kuliner di sekitar Telkom ke bangunan eks Barata yang berada tak jauh dari lokasi.

“Bangunan eks Barata bukan milik pemerintah, tapi jika memungkinkan, kita akan komunikasi dengan pemiliknya agar bisa dimanfaatkan sebagai pusat jajanan,” jelas Dedy.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *