Rejang Lebong, Selimburcaya.com – Peristiwa mengerikan menimpa seorang siswa sekolah dasar di Rejang Lebong, Bengkulu. Sigit (10), siswa kelas IV SDN 152 Rejang Lebong, menjadi saksi sekaligus korban dalam insiden pembegalan brutal yang menimpa ayahnya, Marimin (57), pada Senin siang (2/6/2025).

Saat itu, Marimin baru saja menjemput Sigit pulang sekolah. Keduanya melintasi jalur sepi di kawasan perkebunan Desa Sinar Gunung, Kecamatan Sindang Dataran dengan sepeda motor Honda Revo Fit berpelat BD 3548 FE. Namun, mereka tiba-tiba diadang oleh pelaku begal yang diduga beraksi seorang diri.
Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menghantam Marimin dengan balok kayu, menyebabkan luka serius di kepala. Tak hanya itu, Sigit juga sempat dipukul di bagian punggung, namun berhasil menyelamatkan diri dan melarikan diri dari lokasi kejadian.
Marimin ditemukan bersimbah darah di pinggir jalan oleh warga dan segera dilarikan ke RS AR Bunda Lubuklinggau untuk perawatan intensif. Menurut Kepala Desa Sinar Gunung, Firman, korban ditemukan dalam kondisi sangat lemah dan sepeda motornya dilaporkan hilang.
“Motornya hilang, dan dia ditemukan penuh darah. Lokasinya memang sepi, jalan kebun. Bukan jalur utama,” kata Firman.
Kondisi Sigit dan Penanganan Sekolah
Meski baru saja mengalami insiden traumatis, Sigit diketahui sudah kembali masuk sekolah pada Selasa pagi (3/6/2025). Hal ini dibenarkan oleh Plt Kepala SDN 152 Rejang Lebong, Afrizal.
“Benar, Sigit sudah hadir mengikuti ujian. Tapi kami belum tahu pasti apakah dia trauma atau tidak, karena terlihat masih beraktivitas seperti biasa,” ujar Afrizal.
Penyelidikan Kepolisian
Kasus ini kini tengah diselidiki oleh Polsek Sindang Dataran. Menurut Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, petugas telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pengumpulan keterangan dari saksi.
“Masih kita selidiki, anggota sudah di lokasi,” jelas Sinar.
Belum diketahui pasti apakah pelaku berjumlah satu orang atau lebih. Namun polisi menduga kejadian terjadi secara tiba-tiba di jalan sunyi tanpa saksi mata. Korban diduga berjalan sekitar 300 meter sambil menahan rasa sakit demi mencari pertolongan warga.
Warga Resah, Keamanan Jalan Perkebunan Dipertanyakan
Insiden ini mengguncang ketenangan warga Desa Sinar Gunung yang selama ini merasa aman meski sering menggunakan jalur kebun. Kepala desa menyebut, ini adalah kejadian pertama di wilayah tersebut.
“Selama ini aman, tapi ini jadi pelajaran. Lokasi itu memang rawan karena sepi,” tutup Firman.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

