Bengkulu, Selimburcaya.com – Menghadapi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan antrean panjang di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bengkulu, Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengambil langkah cepat dengan menerbitkan surat edaran darurat.

Dalam surat edaran tersebut, Wali Kota menginstruksikan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu melaksanakan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah pada Rabu, 28 Mei 2025. Kebijakan ini dikecualikan bagi instansi pelayanan vital seperti Dinas Dukcapil, Puskesmas, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Langkah serupa juga diterapkan untuk sektor pendidikan. Para siswa SD dan SMP negeri maupun swasta diimbau untuk belajar dari rumah, terutama bagi sekolah yang telah menyelesaikan ujian akhir.
Tak hanya itu, Pemkot juga menugaskan Satpol PP dan Tagana untuk membantu pengaturan antrean di SPBU serta membagikan air minum kepada warga yang mengantre.
Wali Kota juga secara tegas melarang pembelian BBM menggunakan jerigen di seluruh SPBU, guna menghindari praktik penimbunan dan penjualan ilegal.
“Kepada semua pihak, saya meminta untuk memberi waktu kepada pemerintah agar persoalan kelangkaan BBM akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai dapat segera diselesaikan,” ujar Dedy Wahyudi dalam keterangannya.
Wali Kota juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak doa agar persoalan ini segera teratasi dan kondisi kembali normal.
Isi Pokok Surat Edaran Wali Kota Bengkulu:
-
ASN dan PPPK Pemkot Bengkulu melaksanakan WFH pada Rabu, 28 Mei 2025, kecuali petugas pelayanan publik di sektor kesehatan, Dukcapil, dan perizinan.
-
Siswa SD dan SMP negeri/swasta yang telah menyelesaikan ujian dapat belajar secara daring dari rumah.
-
SPBU dilarang melayani pembelian BBM menggunakan jerigen.
-
Satpol PP dan Tagana ditugaskan membantu pengaturan antrean di SPBU dan membagikan air minum.
-
Masyarakat diminta mendukung upaya pemerintah menyelesaikan persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

