Bengkulu, Selimburcaya.com – Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Kesehatan Kota Bengkulu berhasil mencapai eliminasi penyakit malaria, dengan capaian gemilang yakni nihil kasus selama hampir empat tahun terakhir. Bahkan, Kota Bengkulu telah menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi, mengungkapkan bahwa meskipun tidak ada lagi kasus malaria yang terjadi di daerah ini, sebagian besar kasus yang tercatat sebelumnya berasal dari luar daerah. “Alhamdulillah, sampai tahun 2024 lalu, di Kota Bengkulu tidak ada kasus penderita malaria,” ucapnya, Sabtu (18/1/2025).
Meskipun demikian, Joni tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaran malaria, terutama yang datang dari luar daerah. “Ada empat jenis plasmodium yang menyebabkan malaria, yaitu vivax, ovale, malariae, dan falciparum. Pengobatan disesuaikan dengan jenis malaria, tingkat keparahan, dan kondisi pasien,” jelasnya, menambahkan bahwa obat yang biasa diberikan meliputi chloroquine dan primaquine.
Namun, meskipun malaria sudah berhasil di eliminasi, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu masih menghadapi tantangan lain berupa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pola cuaca yang tidak menentu, antara hujan dan panas, menjadi faktor utama perkembangan penyakit ini.
“Ketika hujan terus-menerus hingga menyebabkan banjir, perkembangan nyamuk Aedes akan sulit terjadi. Namun, saat cuaca berubah-ubah, nyamuk Aedes justru memiliki kesempatan untuk berkembang biak di tempat-tempat yang mudah tergenang air,” jelas Joni.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat Kota Bengkulu untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan melalui program 3M (Menguras, Menutup, Mengubur). “Langkah-langkah tersebut penting untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes yang dapat menyebabkan DBD,” tegasnya.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy