Bengkulu, Selimburcaya.com – Proyek penataan kawasan depan Kantor Gubernur Bengkulu, yang meliputi pembangunan kolam dan pagar, mengalami perlambatan sebesar 1,3 persen dari target awal. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si, mengungkapkan perlambatan ini disebabkan adanya perubahan dalam perencanaan akibat penambahan item berupa pelapis tebing dan pagar.
“Setelah pembersihan, ditemukan bahwa lahan tersebut memerlukan pelapis tambahan dan pagar. Hal ini menyebabkan deviasi 1,3 persen, sehingga kami akan segera mengadakan rapat untuk mencari solusi,” kata Tejo.
Saat ini, progres pengerjaan fisik mencapai sekitar 63 persen. Namun, dengan adanya adendum yang mengubah volume pekerjaan, langkah-langkah khusus akan dibahas bersama konsultan pengawasan untuk mengejar target dan mengoptimalkan sisa waktu pengerjaan sekitar dua bulan (November-Desember) sebelum akhir tahun anggaran 2024.
“Kami akan berdiskusi dengan pengawas untuk memastikan langkah yang tepat,” tambahnya.
Salah satu fokus utama proyek ini adalah pengerjaan pagar, yang diminta untuk memiliki kualitas dan daya tahan tinggi, serupa dengan pagar di kawasan Monas, Jakarta. Mengingat lokasi proyek dekat dengan pantai, PUPR Provinsi Bengkulu ingin memastikan bahwa material yang digunakan tahan terhadap korosi dan mampu bertahan lebih dari 10 tahun.
“Mutu material sangat penting karena posisi kita dekat pantai, di mana karat bisa lebih cepat merusak. Kami sedang mempertimbangkan antara besi ulir berukuran 16-22 milimeter atau besi cetak yang lebih tahan terhadap korosi. Kami akan memutuskan setelah melihat efektivitas dan ketahanan material dalam kondisi lingkungan yang sebenarnya,” jelas Tejo.
Dengan pemilihan bahan berkualitas, Dinas PUPR berharap pembangunan pagar ini akan menjadi aset jangka panjang yang kokoh dan estetik bagi kawasan kantor gubernur.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy