Bengkulu Utara, Selimburcaya.com – Meski banyak truk angkutan batu bara dan kelapa sawit yang terindikasi over tonase dan menyebabkan kerusakan jalan, hanya satu unit truk yang terjaring dalam Operasi Zebra Nala 2024 di Bengkulu Utara. Hal ini terungkap dalam paparan hasil operasi yang digelar oleh Polres Bengkulu Utara pada akhir pelaksanaan operasi.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Lambe Patabang Birana, S.IK, MH, melalui Kabag Ops AKP Bintoro Thio Pratama, S.IK, MH, menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut, sebanyak 291 kendaraan dikenakan sanksi tilang. Dari jumlah itu, mayoritas pelanggaran berasal dari kendaraan roda dua yang menggunakan knalpot modifikasi atau knalpot brong, sebanyak 285 unit.
“Kendaraan yang menggunakan knalpot brong kita tahan, kita kenakan sanksi tilang, dan pengendara harus mengikuti sidang,” ujar Kabag Ops.
Selain itu, knalpot yang melanggar aturan ini disita dan akan dimusnahkan. Pemilik kendaraan bisa mengambil kembali kendaraannya setelah mengikuti sidang dan membayar denda sesuai keputusan pengadilan, serta mengganti knalpotnya dengan yang standar.
Sejak Januari hingga Oktober 2024, tercatat 113 kasus kecelakaan lalu lintas di Bengkulu Utara yang mengakibatkan 24 korban meninggal dunia, 81 luka berat, dan 75 luka ringan. Kabag Ops menegaskan bahwa meskipun Operasi Zebra Nala 2024 telah berakhir, upaya penindakan pelanggar lalu lintas akan terus berlanjut.
“Personel di lapangan akan tetap melakukan patroli rutin untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas. Jika ditemukan pelanggaran, akan langsung ditindak sesuai aturan,” pungkas Kabag Ops AKP Bintoro Thio Pratama.
Operasi Zebra Nala ini bertujuan meningkatkan kepatuhan pengguna jalan, termasuk memastikan truk angkutan memenuhi ketentuan beban untuk mengurangi kerusakan jalan di Bengkulu Utara.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy
