Share it

Bengkulu, sc – Tingginya risiko komplikasi kehamilan dan kasus stunting masih menjadi persoalan serius di tengah masyarakat. Menjawab tantangan tersebut, dosen Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Program Peduli Ibu Anak (Pro-PedIA) dalam Pencegahan Kehamilan Berisiko dan Stunting serta Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak” sebagai upaya nyata menekan komplikasi kehamilan sekaligus mencegah stunting.

Program ini berlangsung selama satu bulan dan resmi dibuka pada 1 September 2025 oleh Kepala Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu. Hadir pula Lurah Malabero, Kepala Balai Penyuluhan KB Kecamatan Teluk Segara, PLKB kelurahan, serta Bidan Koordinator Puskesmas yang sekaligus memberikan materi terkait kesehatan ibu dan anak.

Ket : Dosen Poltekes Kemenkes Bengkulu bersama kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ibu hamil, serta kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) saat mengikuti Pro-PedIA. (foto: dok.SC)

Sasaran kegiatan mencakup kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ibu hamil, serta kader Tim Pendamping Keluarga (TPK). Melalui pelatihan intensif yang digelar pada 1 dan 3 September, peserta dibekali pengetahuan sekaligus praktik sederhana tentang pemantauan tumbuh kembang balita, pencegahan komplikasi kehamilan, serta teknik pendampingan keluarga yang berisiko stunting.

Ketua penyelenggara, Dr. Nur Elly, SKp, MKes, menegaskan bahwa keberhasilan program bergantung pada kolaborasi ibu-ibu dan kader di lapangan. Dirinya berharap melalui kegiatan ini para ibu yang tergabung dalam kelompok BKB serta kader TPK dapat semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan.

Dengan demikian, ibu hamil dapat terhindar dari komplikasi, sementara tumbuh kembang balita mendapat dukungan optimal sehingga berdampak pada lahirnya generasi yang sehat sekaligus menekan risiko stunting di masyarakat,” Ujarnya.

Respons masyarakat terbilang tinggi. Peserta aktif mengikuti setiap sesi, mulai dari penyuluhan hingga simulasi praktik di rumah. Lurah Malabero menilai kegiatan ini memberikan dampak langsung.

Edukasi seperti ini sangat berarti bagi warga kami. Dengan pendampingan berkelanjutan, angka stunting dapat ditekan,” Sampai Lurah Malabero melalui Wakilnya.

Senada dengan itu, pihak Puskesmas Malabero melihat Pro-PedIA sebagai penguatan layanan kesehatan berbasis masyarakat. Menurutnya, peningkatan kapasitas kader akan mempercepat deteksi dini risiko kehamilan dan gizi buruk di tingkat keluarga.

Manfaat program juga dirasakan langsung oleh peserta. Sherly (27), seorang ibu hamil, mengaku lebih percaya diri menjaga kehamilannya. “Saya jadi tahu pentingnya gizi seimbang, konsumsi tablet tambah darah, serta tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai,” tuturnya.

Dengan dukungan berbagai pihak, Pro-PedIA diharapkan menjadi model pengabdian masyarakat yang berkesinambungan, sekaligus langkah konkret menuju lahirnya generasi sehat bebas stunting di Kelurahan Malabero. (red)

By Media Online & Tv

Aktual, Berbudaya, Terpercaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *