Bengkulu, Selimburcaya.com — Hingga 31 Mei 2025, realisasi Transfer ke Daerah (TKD) untuk Provinsi Bengkulu telah mencapai Rp4.062,36 miliar atau 40,46 persen dari total alokasi dalam APBN 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Mohamad Irfan Surya Wardana, pada Senin (7/7/2025).

Komponen Dana Alokasi Umum (DAU) menjadi yang tertinggi dengan penyaluran sebesar Rp2.844,22 miliar atau 44,70 persen dari total pagu.
“Dana ini mendominasi karena sifatnya fleksibel dan mendukung berbagai kebutuhan belanja daerah,” jelas Irfan.
Realisasi Dana Desa dan DAK Masih Beragam
Realisasi Dana Desa tercatat telah disalurkan ke 1.340 desa dengan total Rp489,10 miliar atau 47,17 persen. Dana tersebut mendanai berbagai program pemberdayaan dan pembangunan desa.
Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, baru tersalurkan sebesar Rp254,81 miliar atau 26,52 persen. Penyerapan DAK non-fisik seperti pendidikan dan kesehatan lebih tinggi, masing-masing:
-
Pendidikan: Rp237,78 miliar (34,43%)
-
Kesehatan (PAUD & Posyandu): Rp222,1 miliar (47,95%)
Namun, penyerapan DAK Fisik pada sektor kesehatan masih sangat rendah.
“DAK Fisik bidang kesehatan baru tersalur Rp5,67 miliar, atau sekitar 1,43 persen dari total alokasi Rp397,94 miliar,” ungkap Irfan.
Dana Insentif Fiskal dan BK Puskesmas Masih Minim
Hingga akhir Mei, Dana Insentif Fiskal belum terealisasi karena Provinsi Bengkulu belum mendapatkan rekomendasi dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Bantuan Kinerja Puskesmas (BK Puskesmas) baru terealisasi sebesar Rp7,78 miliar atau 6,55 persen dari total pagu.
Dorongan untuk Optimalkan TKD
Irfan menegaskan bahwa Pemerintah terus mendorong daerah untuk mengoptimalkan pemanfaatan TKD guna mempercepat pembangunan dan pemerataan pelayanan publik di seluruh wilayah Bengkulu.
“Kami berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti percepatan penyaluran agar target pembangunan bisa tercapai secara maksimal,” tutupnya.

