Bengkulu, Selimburcaya.com — Balai Bahasa Provinsi Bengkulu terus memperluas upaya pelestarian bahasa daerah melalui program revitalisasi. Tahun ini, dalam Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah yang digelar bersama para pemangku kepentingan, diumumkan penambahan tiga bahasa dan dialek baru ke dalam program lanjutan.

Ketua panitia rapat koordinasi, Riqqah Dhiya Ramadhanty, menyampaikan bahwa saat ini terdapat tiga bahasa utama di Provinsi Bengkulu dengan sembilan dialek. Dari sembilan dialek tersebut, tujuh di antaranya telah direvitalisasi lebih dulu, dan kini akan ditambah lagi dengan tiga bahasa dan dialek baru dalam program penguatan tahun ini.
“Revitalisasi ini penting agar bahasa daerah yang ada tidak hilang ditelan zaman. Kami terus menambah cakupan agar semua potensi bahasa daerah di Bengkulu bisa terlindungi dan lestari,” ujar Riqqah.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh para Kepala Dinas, instansi terkait, akademisi, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Program revitalisasi bahasa daerah ini merupakan bagian dari Episode ke-17 Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, Andriana Yohan, menjelaskan bahwa revitalisasi di Bengkulu mencakup tiga bahasa utama: Bahasa Rejang, Bahasa Enggano, dan Bahasa Bengkulu, yang memiliki sembilan dialek.
Kesembilan dialek itu meliputi: Serawai Pasemah, Nasal, Kaur, Lembak Deliiti, Lembak Dulapan, Pekal, Mukomuko, serta Nasal 1 dan Nasal 2. Dari jumlah tersebut, tujuh dialek telah lebih dulu menjalani proses revitalisasi. Dengan penambahan tahun ini, diharapkan semakin banyak bahasa dan dialek lokal yang terselamatkan dari ancaman kepunahan.
“Bahasa daerah adalah identitas budaya kita. Dengan revitalisasi, kita menjaga warisan leluhur untuk generasi mendatang,” kata Andriana.
Program ini menjadi salah satu upaya serius pemerintah dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah di seluruh Indonesia, termasuk Bengkulu, yang kaya akan keragaman linguistik.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

