dwad
Share it

Bengkulu Selatan, Selimburcaya.com – Video pengeroyokan yang melibatkan tujuh siswa SMKN 2 Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, menjadi viral dan memantik reaksi luas publik. Pemerintah Provinsi Bengkulu pun merespons serius insiden yang terjadi pada Senin, 26 Mei 2025 ini.

Konflik ini berujung pada pengeroyokan oleh Afhdal dan lima temannya: Evdya, Rizky, Milan, Bobi, dan Diyun. Satu siswa lain, Bobi, tidak ikut memukul, tetapi merekam video kejadian yang kemudian tersebar luas di media sosial. Kamis (05/06/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

Kasus perundungan yang menimpa seorang siswa kelas X bernama Frengky berawal dari persoalan utang piutang terkait pembelian alat motor dengan siswa kelas XI, Afhdal. Konflik ini berujung pada pengeroyokan oleh Afhdal dan lima temannya: Evdya, Rizky, Milan, Bobi, dan Diyun. Satu siswa lain, Bobi, tidak ikut memukul, tetapi merekam video kejadian yang kemudian tersebar luas di media sosial.

“Inspektorat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai regulasi yang berlaku,” tegas Inspektur Provinsi Bengkulu, Heru Susanto, Kamis (5/6/2025).

Kondisi Korban: Trauma dan Takut Sekolah

Pasca kejadian, Frengky tidak lagi masuk sekolah, bahkan saat Ujian Akhir Semester (UAS) tengah berlangsung. Pihak keluarga menyatakan korban mengalami trauma berat dan takut kembali ke lingkungan sekolah.

“Korban tidak berani lagi sekolah,” ungkap Wawan, paman korban.

Wakil Kesiswaan SMKN 2 Bengkulu Selatan, Ribka, membenarkan absensi Frengky sejak Sabtu, 31 Mei 2025. Pihak sekolah sempat berusaha memediasi kedua belah pihak, namun hasilnya belum sepenuhnya diterima keluarga korban.

“Sekolah sudah memfasilitasi mediasi bersama orang tua korban dan pelaku, Capdin, Polsek Pino Raya, dan Unit PPA. Namun kami tidak bisa memaksakan perdamaian,” ujar Ribka.

Viral dan Dikecam Netizen

Video berdurasi 30 detik yang menunjukkan pengeroyokan terhadap Frengky viral di Facebook setelah diunggah oleh salah satu pelaku sendiri, Milan. Publik pun ramai-ramai mengecam insiden tersebut.

Unggahan dari akun Wawan Boy, paman korban, menyulut emosi publik:

“Dunia pendidikan Kabupaten Bengkulu Selatan sudah sangat kacau. Mohon kepada semua instansi terkait untuk menindak tegas!”

Komentar pedas netizen pun membanjiri unggahan tersebut, mulai dari desakan agar aparat turun tangan hingga kritik keras terhadap pihak sekolah yang dinilai lamban.

Sekolah Sempat Bungkam

Sebelum akhirnya memberikan penjelasan, pihak SMKN 2 Pino Raya sempat enggan memberikan keterangan resmi. Kepala Sekolah Edi Rusman Jaya tidak berada di tempat saat dimintai konfirmasi awal. Sementara perwakilan Kesiswaan, Dedy Zulkarnain, menyatakan bahwa hanya kepala sekolah yang berwenang menyampaikan pernyataan resmi.

Kini, kondisi sekolah disebut mulai kondusif. Namun proses penanganan dan pendampingan terhadap korban masih menjadi sorotan utama.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *