ukyuh
Share it

Rejang, Lebong, Selimburcaya.com – Musim panen kopi tahun 2025 yang tengah berlangsung di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, diwarnai dengan penurunan harga biji kopi, yang mulai mengkhawatirkan para petani.

Jika sejak awal tahun harga kopi stabil di atas Rp 70 ribu per kilogram, kini harga tersebut mulai merosot. Pada awal musim panen, harga sempat turun menjadi Rp 68 ribu/kg dan kembali melemah hingga Rp 66 ribu/kg pada pertengahan Mei ini.Senin (19/05/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

Kalau harga terus turun kami khawatir, Pak. Meskipun masih tergolong mahal, kami berharap harganya tetap di atas Rp 60 ribu,” ujar Yono, seorang petani kopi asal Kecamatan Bermani Ulu.

Penurunan harga ini disebut sebagai pola tahunan yang kerap terjadi ketika pasokan kopi meningkat di pasaran. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Rodi, seorang pengepul (touke) kopi di wilayah Rejang Lebong.

Memang setiap musim panen harga cenderung turun. Sekarang kopi bagus harganya sudah di kisaran Rp 66 ribu sampai Rp 67 ribu per kilo,” jelasnya.

Selain pengaruh musim panen, fluktuasi harga pasar dunia juga menjadi faktor utama dalam perubahan harga kopi di tingkat lokal. Meski demikian, Rodi menambahkan bahwa harga kopi juga dipengaruhi oleh kualitas dan mekanisme penjualan.

Kalau petani jual langsung ke gudang, harganya masih bisa ikut harga normal. Tapi kalau dijemput pengepul ke kebun, biasanya harganya lebih rendah,” ungkapnya.

Petani berharap agar harga kopi tetap stabil di tengah panen raya dan tidak mengalami penurunan drastis seperti tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, para pelaku usaha kopi juga terus memantau pasar untuk menyesuaikan strategi penyerapan hasil panen dari petani.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *