Bengkulu, Selimburcaya.com — Nama Natasyah Martazhyva (16), siswi kelas X SMA Negeri 6 Kota Bengkulu, kini menjadi buah bibir setelah berhasil lolos seleksi calon anggota Paskibraka tingkat nasional 2025. Ia menjadi satu dari enam siswa pilihan yang dikirim oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk berjuang di ajang prestisius tingkat nasional.
Putri sulung dari pasangan Hermansyah, seorang buruh harian, dan Harmatatik, ibu rumah tangga, ini dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan penuh semangat. Lahir di Arga Makmur, Bengkulu, pada 3 Maret 2009, Natasyah telah menunjukkan ketekunan luar biasa demi meraih mimpinya menjadi Polwan dan anggota Paskibraka nasional.
“Alhamdulillah saya lolos seleksi tingkat provinsi. Sekarang saya sedang mempersiapkan diri untuk seleksi tingkat nasional di Jakarta, Juni nanti,” kata Natasyah saat ditemui di sekolahnya, Jumat lalu
Berprestasi Sejak Awal
Sebelum melaju ke tingkat nasional, Natasyah harus melewati sejumlah tahapan seleksi ketat. Pada seleksi kota dan provinsi, ia mencatatkan nilai tertinggi se-Kabupaten/Kota pada tes TWK dan TIU.
“Hari pertama saya langsung ikut TWK dan TIU, dan saya bersyukur mendapat nilai sempurna,” ungkapnya.
Postur tubuh ideal Natasyah (tinggi 166 cm dan berat 56 kg) terbentuk dari hobinya berolahraga, seperti lari dan berenang, yang juga mendukung persiapannya sebagai calon Paskibraka nasional.
Latihan Fisik dan Mental Tanpa Henti
Berbekal impian besar dan semangat yang tak padam, Natasyah mempersiapkan diri secara serius. Ia rutin latihan fisik seperti lari 12 menit, push-up, dan sit-up, serta mempelajari berbagai materi kebangsaan sebagai bekal menghadapi tes.
“Sejak awal saya memang ingin jadi anggota Paskibraka nasional. Saya berusaha keras, mulai dari fisik sampai pengetahuan umum,” tuturnya.
Harapan untuk Bengkulu
Dengan rendah hati, Natasyah berharap bisa membawa nama baik Provinsi Bengkulu di panggung nasional.
“Mohon doanya dari seluruh masyarakat Bengkulu, semoga saya bisa lolos dan mengharumkan nama daerah,” ujarnya penuh harap.
Keberhasilan Natasyah menjadi simbol harapan dan inspirasi, bahwa keterbatasan ekonomi tak menghalangi siapa pun untuk berprestasi tinggi jika disertai tekad dan kerja keras.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy