ggg
Share it

Kota Bengkulu, Selimburcaya.com – Puluhan warga Pulau Enggano bersama mahasiswa Bengkulu turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT Pelindo pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Aksi ini sebagai bentuk protes atas pendangkalan alur pintu masuk Pelabuhan Pulau Baai yang dinilai berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat Enggano.

Pantauan di lokasi, para demonstran membawa spanduk dan poster dengan berbagai tuntutan. Salah satu spanduk bertuliskan: “Pelindo Jangan Gunakan Alat Sedot WC”, sebagai bentuk kritik terhadap alat pengeruk yang dinilai tidak memadai untuk menyelesaikan persoalan pendangkalan. Senin (14/04/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

Dampak Serius: Ekonomi Lumpuh, Akses Terputus

Akibat pendangkalan tersebut, kapal-kapal tidak bisa bersandar, yang mengakibatkan terputusnya akses logistik dan transportasi laut antara Enggano dan Kota Bengkulu. Warga mengeluhkan lumpuhnya transaksi ekonomi, distribusi hasil bumi, hingga terganggunya aktivitas pendidikan dan sosial.

“Sudah sejak 25 Maret tidak ada kapal yang berlayar. Kami tidak bisa kirim pisang dan hasil bumi lainnya. Sebaliknya, kebutuhan pokok juga sulit masuk ke Enggano,” tegas Robert Hasiholan (39), koordinator aksi yang juga pelaku usaha pertanian di Enggano.

Ia menyebut, banyak hasil panen warga membusuk sia-sia karena tidak bisa dijual keluar Enggano. Bahkan, sebagian warga masih terjebak di Bengkulu karena tidak ada kapal yang bisa mengangkut penumpang dan barang.

Soroti Kinerja Pelindo: “Jangan Pakai Alat Mainan!”

Para pendemo juga mempertanyakan kinerja PT Pelindo dalam menangani pengerukan alur pelabuhan. Mereka menilai alat yang digunakan terlalu kecil dan tidak efektif.

“Kami tahu ini bukan soal alat biasa. Jangan remehkan kami. Meski kami dari pulau, kami tahu alat pengeruk seperti apa yang efektif,” ucap Robert dengan nada tegas.

Ia menekankan bahwa Pelabuhan Pulau Baai merupakan jalur vital ekspor-impor dari dan menuju Enggano. Sehingga, perawatan dan pengerukan harus dilakukan secara maksimal.

Tuntutan Warga: Segera Bertindak!

Warga dan mahasiswa yang tergabung dalam aksi tersebut meminta pihak PT Pelindo segera:

  • Menyediakan alat pengeruk yang memadai dan efisien.

  • Menyampaikan timeline pengerjaan pengerukan.

  • Memastikan keberlangsungan pelayaran antara Bengkulu dan Enggano.

  • Memberikan solusi darurat agar aktivitas logistik bisa segera pulih.

“Kami hanya ingin keadilan. Jangan biarkan masyarakat Enggano terisolasi. Kami juga rakyat Indonesia,” tutup Robert.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Pelindo belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan warga.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *