gg
Share it

Bengkulu, Selimburcaya.com – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menggelar audiensi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu pada Kamis (6/3/2025). Pertemuan ini bertujuan membahas lima program strategis Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mencegah stunting.

– Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menggelar audiensi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu pada Kamis (06/03/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

Lima program strategis tersebut meliputi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan (Gate), Lansia Berdaya, dan Super Apps AI Keluarga. Audiensi yang berlangsung di Kantor Kejati Bengkulu ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Syaifudin Tagamal, beserta Asisten Bidang Intelijen Kejati Bengkulu, Dr. David Palapa Duarsa. Sementara dari BKKBN Bengkulu, hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, beserta tim kerja.

Dalam sambutannya, Zamhari menekankan pentingnya program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN dalam mempercepat pencegahan stunting serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia juga meminta dukungan penuh dari Kejati Bengkulu agar program-program ini dapat berjalan lebih optimal.

“Kami berharap sinergi dengan Kejati Bengkulu dapat mempercepat pencapaian tujuan program, terutama dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” ujar Zamhari.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kejati Bengkulu, Syaifudin Tagamal, menyatakan komitmennya untuk mendukung program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN, khususnya Program Genting.

“Kami siap berkolaborasi dan mendukung penuh program-program BKKBN, terutama dalam upaya pencegahan stunting. Sinergi antara lembaga hukum dan instansi terkait sangat penting untuk menyukseskan program ini,” tegas Syaifudin.

Program Genting merupakan gerakan gotong royong yang melibatkan berbagai pihak untuk membantu keluarga berisiko stunting. Bantuan yang diberikan meliputi nutrisi dan non-nutrisi, seperti penyediaan jamban sehat dan sumur bor. Salah satu contoh nyata adalah inisiatif Kejaksaan Negeri Seluma yang telah menjadi orang tua asuh bagi 15 anak berisiko stunting di wilayah Seluma.

“Kejari Seluma telah memulai langkah konkret dengan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak berisiko stunting. Ini adalah contoh nyata yang patut diikuti oleh kejari-kejari lain di Bengkulu,” ujar Syaifudin.

Dengan adanya audiensi ini, diharapkan kerja sama antara Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dan Kejati Bengkulu semakin erat dalam mewujudkan keluarga berkualitas serta generasi unggul di masa depan.

“Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di Bengkulu,” pungkas Zamhari.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *