jj
Share it

Bengkulu, Selimburcaya.com – Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (Unihaz) Bengkulu tengah diterpa skandal besar setelah 80 mahasiswa Fakultas Hukum gagal berangkat mengikuti praktik kerja industri (Prakerin) ke Malang dan Yogyakarta pada 17 Februari 2025. Imbas dari kejadian ini, Dekan Fakultas Hukum Unihaz, Alauddin, resmi dinonaktifkan oleh pihak kampus.

Rektor Unihaz, Arifah Hidayati, dalam konferensi pers Jumat (21/2/2025), menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah melakukan investigasi mendalam bersama pihak yayasan.Jumat (21/02/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

“Kami mengambil keputusan ini berdasarkan hasil investigasi dan rapat yang mempertimbangkan berbagai aspek,” ujar Arifah.

Ia juga membantah bahwa pencopotan Dekan Alauddin berkaitan dengan dugaan aliran dana sebesar Rp 45 juta yang diduga berasal dari CV Lautan Biru Nusantara (LBN), vendor yang mengurus perjalanan mahasiswa.

Dugaan Penipuan oleh Vendor Travel

Skandal ini semakin memanas setelah CV LBN yang ditunjuk sebagai vendor perjalanan justru gagal memberangkatkan mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa dan dosen pendamping terlantar selama lebih dari enam jam di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.

Berdasarkan laporan, pihak kampus telah mengumpulkan uang sebesar Rp 7,45 juta dari masing-masing mahasiswa, dengan total dana mencapai Rp 531 juta yang telah disetor ke CV LBN. Namun, pada hari keberangkatan, mahasiswa dan dosen tidak tercatat dalam daftar penumpang pesawat.

Kasus ini langsung diselidiki oleh Satreskrim Polresta Bengkulu. Polisi mengamankan Direktur CV LBN, FL, beserta istrinya TL, yang diduga terlibat dalam penipuan perjalanan ini.

“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait aliran dana yang telah diserahkan kepada pihak ketiga oleh CV LBN,” kata Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, AKP Sujud Alif Yulam Lam.

Cerita Pilu Mahasiswa: Ada yang Gadai Motor Demi Berangkat!

Mahasiswa yang gagal berangkat mengaku kecewa dan merasa ditipu. Beberapa dari mereka bahkan harus meminjam uang dan menggadaikan kendaraan demi melunasi biaya perjalanan.

“Ada teman kami yang harus pinjam uang ke tetangga, bahkan ada yang sampai menggadaikan motor agar bisa ikut prakerin ini,” ungkap Cecep, salah satu mahasiswa korban.

Pihak agen CV LBN sempat menawarkan jadwal ulang keberangkatan pada 19 Februari 2025. Namun, hingga kini kepastian pemberangkatan masih tidak jelas, dan kasus ini terus dalam penyelidikan.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *