Kaur, Selimburcaya.com – Sudah lebih dari dua minggu berlalu, namun tim penyidik Unit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Kaur masih belum berhasil mengungkap identitas pelaku penipuan berkedok uang mainan yang terjadi di Pasar Inpres Bintuhan.

Penyelidikan menghadapi tantangan besar karena komplotan ini dinilai sangat profesional dalam menjalankan aksinya. Dari persiapan mobil hingga eksekusi, para pelaku diyakini berasal dari luar Kabupaten Kaur, sehingga menyulitkan pelacakan.
“Perkara penipuan atau hipnotis di Inpres masih belum mendapatkan petunjuk. Pelaku diyakini adalah orang dari luar Kabupaten Kaur,” jelas Kapolres Kaur, AKBP Yuriko Fernanda, SH, S.IK, MH, melalui Kasat Reskrim AKP Todo Rio Tambunan, S.Th, M.Th.
Warga Diminta Waspada, Jangan Gunakan Perhiasan Berlebihan
Atas kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama ibu-ibu yang sering beraktivitas di luar rumah, agar lebih waspada dan menghindari penggunaan perhiasan berlebihan yang dapat menarik perhatian pelaku kejahatan.
“Kejahatan terjadi karena adanya kesempatan. Jangan sampai kita sendiri yang memberikan peluang bagi pelaku untuk beraksi,” tegas Kasat Reskrim.
Modus Penipuan Uang Mainan
Kasus ini bermula pada 17 Januari lalu, ketika Tri Mandalena, seorang pedagang keripik di Pasar Inpres Bintuhan, menjadi korban penipuan oleh dua orang tak dikenal. Modus yang digunakan cukup licik, yakni dengan memberikan amplop berisi uang mainan serta mengiming-imingi korban bantuan dari Dinas Sosial berupa beras dan kompor gas.
Tanpa disadari, perhiasan emas milik korban—termasuk gelang dan cincin—raib dibawa pelaku. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.
Hingga kini, polisi terus memburu para pelaku dan meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap modus serupa yang bisa terjadi di mana saja.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

