ss
Share it

Bengkulu, Selimburcaya.com – Seorang gelandangan berinisial DA (21), warga Jalan Nangka, Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di lantai 2 gedung Balai Buntar, Kota Bengkulu. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu yang menerima laporan dari masyarakat langsung turun ke lokasi untuk memberikan bantuan.

Seorang gelandangan berinisial DA (21), warga Jalan Nangka, Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di lantai 2 gedung Balai Buntar Jumat (31/01/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

Saat ditemukan, DA mengalami sakit pada kaki kirinya yang tampak membengkak. Selain itu, ia mengaku sudah empat bulan tidak mandi, menambah buruk kondisinya. Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat Situmorang, bersama timnya segera membawa DA ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu untuk mendapatkan penanganan medis.

Setibanya di ruang IGD RSHD, DA langsung menjalani pemeriksaan oleh tim medis. Setelah mendapatkan perawatan yang diperlukan, petugas Dinsos mengantarkan DA ke rumahnya, yang ternyata berlokasi di Jalan Nangka, Kelurahan Panorama, tempat ia tinggal bersama ibunya.

Latar Belakang Keluarga dan Upaya Bantuan Sosial Saat ditanyai, DA mengungkapkan bahwa orang tuanya telah bercerai. Ibunya bekerja serabutan di daerah Sumber Jaya, sementara ia masih memiliki dua orang saudara yang sedang bersekolah. Menyikapi kondisi ini, Dinsos Kota Bengkulu akan mengupayakan agar keluarga DA masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga mereka dapat memperoleh bantuan sosial (bansos).

“Kami merespons laporan warga terkait keberadaan gelandangan di Balai Buntar. Salah satu gelandangan yang pernah mendapatkan penanganan dari Dinsos mengalami sakit, sehingga kami bawa ke RSHD dan mengidentifikasi keluarganya,” jelas Sahat Situmorang.

Dukungan Warga untuk Kota Bengkulu Inklusif Sahat juga menyampaikan apresiasi terhadap kepedulian warga Kota Bengkulu dalam mendukung pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bengkulu Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis. Ia berharap bahwa dengan upaya bersama, Kota Bengkulu dapat menjadi kota yang inklusif, harmonis, religius, dan bebas dari permasalahan sosial seperti anak jalanan dan gelandangan.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *