nn
Share it

Bengkulu, Selimburcaya.com – Kawasan Pantai Pasir Putih yang seharusnya menjadi ikon wisata Bengkulu kini menjadi sorotan masyarakat. Puluhan kios dan auning yang dibangun pemerintah terlihat terbengkalai, bahkan dialihfungsikan untuk aktivitas yang tidak pantas, termasuk dugaan sebagai tempat perbuatan asusila dan pembuangan sampah.

Puluhan kios dan auning yang dibangun pemerintah terlihat terbengkalai, bahkan dialihfungsikan untuk aktivitas yang tidak pantas, termasuk dugaan sebagai tempat perbuatan asusila dan pembuangan sampah.Kamis (23/01/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

Idram, salah satu pedagang di kawasan itu, mengungkapkan keprihatinannya. “Auning dan kios itu sering jadi tempat nongkrong remaja nakal. Bahkan, ada yang bilang pernah terjadi perbuatan asusila di sana,” ujarnya.

Kondisi ini diperburuk dengan penataan pedagang yang terkesan dibiarkan. Banyak pedagang mendirikan tenda berjualan sembarangan menggunakan kayu bekas dan spanduk, membuat kawasan pantai terlihat acak-acakan. Fasilitas umum seperti WC yang dibangun pemerintah pun tidak berfungsi sebagaimana mestinya, malah digunakan sebagai gudang penyimpanan barang pedagang.

Meta, seorang pengunjung, menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah dalam mengelola kawasan tersebut.

“Dibuat bagus-bagus tapi tidak dipakai. Saya perhatikan kios ini sudah bertahun-tahun ada, tapi tidak pernah ada pedagang yang jualan di sini,” ungkap Meta.

Menurutnya, masalah utama terletak pada kurangnya keseriusan pemerintah dalam menata kawasan pantai. Dengan pergantian kepemimpinan, masa depan Pantai Pasir Putih pun semakin tidak jelas.

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk mengatur penempatan pedagang di kios yang telah dibangun agar kawasan Pantai Pasir Putih bisa kembali menjadi destinasi wisata yang nyaman dan tertata rapi.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

By Zul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *