Waspada! Sekolah di Mukomuko Terapkan Belajar Online Usai Warga Tewas Diterkam Harimau

Share it

Mukomuko, Selimburcaya.com – Aktivitas belajar mengajar di tiga desa di Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko, kini dilakukan secara daring (online). Kebijakan ini diambil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Mukomuko setelah seorang warga tewas diterkam harimau pada Rabu (8/1/2025).

Korban, Ibnu Oktavianto (22), warga Desa Tunggal Jaya, ditemukan tidak bernyawa di semak-semak perkebunan sawit dengan tubuh penuh luka. Peristiwa tragis ini mendorong pihak Dikbud untuk meningkatkan kewaspadaan demi keamanan anak-anak.

Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Dikbud Mukomuko, Ramon Hoski, saat dikonfirmasi Rabu (08/01/2025)(foto:Zoel/Selimburcaya.com).

“Terkait dengan adanya warga Desa Tunggal Jaya yang diduga tewas dimangsa harimau, kami meminta kepala sekolah melalui forum MKKS untuk melaksanakan aktivitas belajar secara daring,” ungkap Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Dikbud Mukomuko, Ramon Hoski, saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).

Sekolah yang terdampak kebijakan ini adalah SDN 03 Teras Terunjam, SDN 05 Teras Terunjam, dan SMPN 08 Mukomuko. Kebijakan tersebut berlaku untuk sekolah di Desa Tunggal Jaya, Mekar Jaya, dan Karang Jaya.

Menurut Ramon, belajar daring bertujuan untuk membatasi kegiatan anak-anak di luar rumah. Kepala sekolah juga diminta terus berkoordinasi dengan kepala desa guna memantau perkembangan keamanan di wilayah tersebut.

Detik-detik Penemuan Korban

Ibnu Oktavianto dilaporkan hilang setelah pamit mencari rumput untuk pakan ternak pada Selasa (7/1/2025) pukul 15.00 WIB. Ketika korban tidak kunjung pulang hingga malam hari, keluarganya meminta warga melakukan pencarian.

“Warga menemukan korban sekitar pukul 23.10 WIB di semak-semak kebun sawit milik warga dalam keadaan tak bernyawa. Tubuh korban penuh luka, dan kaki kirinya hanya tersisa tulang,” ungkap Kapolsek Teras Terunjam, IPTU Irfansyah Damaik.

Evakuasi korban dilakukan pukul 01.30 WIB oleh pihak kepolisian bersama warga. Kondisi korban mengindikasikan serangan oleh harimau Sumatera, yang belakangan ini kerap memasuki wilayah permukiman.

Kronologi Kejadian

Peristiwa bermula saat korban pamit kepada keluarganya untuk mencari rumput di sekitar perkebunan sawit pada Selasa sore. Namun hingga malam hari, korban tidak pulang. Kekhawatiran keluarga memuncak ketika nenek korban melaporkan kejadian ini ke warga sekitar.

“Warga langsung melakukan penyisiran di area kebun. Sekitar pukul 23.30 WIB, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” jelas IPTU Irfansyah.

Harimau Sumatera yang menjadi predator alami di kawasan tersebut diduga keluar dari habitatnya karena konflik lahan atau perburuan. Situasi ini menimbulkan ancaman serius bagi warga yang beraktivitas di luar rumah, terutama di sekitar perkebunan.

Langkah Antisipasi

Pemerintah setempat mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di kebun. Dikbud Kabupaten Mukomuko berharap kebijakan belajar daring ini dapat meminimalkan risiko terhadap keselamatan anak-anak.

“Kami juga meminta kepala sekolah untuk terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada orang tua,” tambah Ramon.

Kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan aparat penegak hukum diperlukan untuk menangani ancaman konflik antara manusia dan harimau Sumatera, sekaligus melindungi ekosistem satwa liar di wilayah tersebut.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *