Korban Lakalantas Ditolak, DPRD Bengkulu Sidak Dua Rumah Sakit: Ungkap Maladministrasi dan Sistem Rujukan Bermasalah

Share it

Bengkulu, Selimburcaya.com – Penolakan pasien korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) oleh dua rumah sakit rujukan di Provinsi Bengkulu memicu reaksi cepat dari Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu. Ketua Komisi IV, Usin Abdisyah Putra Sembiring, memimpin inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus (RSMY) dan Rumah Sakit Tiara Sella Bengkulu, Jumat  (27/12).

Dalam sidak tersebut, Usin menyebut adanya dugaan maladministrasi pada pelayanan rumah sakit akibat tidak optimalnya penggunaan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute).

Dalam sidak tersebut, Usin menyebut adanya dugaan maladministrasi pada pelayanan rumah sakit akibat tidak optimalnya penggunaan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute).kegiatan ini di laksanakan Jumat Kemarin Sabtu (28/12/2024)(foto:Zoel/Selimburcaya.com)

“Kami menemukan maladministrasi karena RS Tiara Sella tidak menerapkan Sisrute saat merujuk pasien ke RSMY, meskipun dokter spesialis kedua rumah sakit tersebut sama,” ungkap Usin.

Masalah Koordinasi dan Kekosongan Dokter Spesialis
Direktur RSMY, dr. Ari Mukti Wibowo, mengakui bahwa kendala utama adalah kekosongan dokter spesialis orthopedi saat kejadian. Satu dokter sedang cuti Natal, sementara dokter lainnya masih dalam perjalanan pulang dari pendidikan.

“Ke depan, kami akan memperbaiki manajemen dan memastikan minimal satu dokter spesialis selalu standby,” ujar dr. Ari.

Tanggapan RS Tiara Sella
Di sisi lain, Direktur Rumah Sakit Tiara Sella, dr. Syella Ania, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan pertolongan awal kepada korban sebelum merujuknya ke RSMY.

“Pasien langsung ditangani dokter IGD dan dilakukan pemeriksaan awal sesuai prosedur,” jelas dr. Syella.

Langkah DPRD dan Harapan ke Depan
Komisi IV DPRD berencana melakukan klarifikasi lebih lanjut dengan pihak Rumah Sakit Tiara Sella untuk menyelesaikan miss komunikasi yang terjadi. DPRD juga meminta perbaikan sistem rujukan antar rumah sakit agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami ingin memastikan pelayanan rumah sakit benar-benar optimal, terutama dalam kondisi darurat seperti ini. Sistem rujukan harus dijalankan dengan baik demi keselamatan pasien,” tegas Usin.

Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *