Kepahiang, Selimburcaya.com – Langkah luar biasa diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang dalam menurunkan angka stunting dengan mengangkat 461 anak asuh yang tersebar di delapan kecamatan. Gerakan ini merupakan bagian dari program “Orang Tua Asuh” yang dicanangkan untuk mencapai target penurunan angka stunting menjadi 14 persen.
Wakil Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP, menyatakan bahwa keberhasilan program ini akan terlihat dalam jangka panjang.
“Hasilnya tidak langsung terlihat, tapi program ini dirancang untuk memberikan dampak signifikan di masa mendatang, mulai terlihat di tahun 2025,” jelasnya.
Dalam program ini, Pemkab Kepahiang menggandeng semua pihak, termasuk forkopimda dan unsur masyarakat lainnya. Bahkan, Wabup dan para pejabat Pemkab memiliki anak asuh masing-masing sebagai wujud tanggung jawab bersama.
“Kita keroyokan dalam mencegah stunting ini karena ini tugas bersama,” tegas Wabup Zurdi.
Selain pengangkatan anak asuh, Pemkab Kepahiang juga fokus pada pencegahan pernikahan anak yang menjadi salah satu faktor utama penyebab stunting. Kepala Dinas PPKBP3A Kepahiang, Linda Rospita, memaparkan bahwa angka pernikahan anak di Kepahiang masih tinggi, yakni mencapai 17,9 persen pada 2022, meskipun ada penurunan 1 persen pada 2023.
“Pernikahan anak membawa banyak dampak buruk, seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, anak putus sekolah, kemiskinan, hingga risiko lahirnya bayi stunting,” ujar Linda.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Kepahiang telah membentuk gugus tugas pencegahan pernikahan anak yang juga bertugas menyusun Peraturan Bupati (Perbup) untuk menangani masalah ini. Perbup tersebut ditargetkan terbit pada 2025 dengan sanksi tegas bagi pelanggaran.
Gerakan masif ini mencerminkan komitmen besar Pemkab Kepahiang untuk menciptakan generasi sehat dan bebas stunting.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy