
Seluma, Selimburcaya.com — Pembangunan fisik yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Kabupaten Seluma pada tahun 2025 mendatang terancam terhenti. Hal ini dipicu oleh keresahan puluhan kepala desa (kades) yang mengaku mendapat tekanan dari beberapa oknum LSM. Ancaman tersebut berupa pelaporan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dan pemberitaan negatif di media online jika keinginan oknum tersebut tidak dipenuhi.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Seluma, Alta Harmiyanto, mengungkapkan bahwa sebanyak 42 kades telah menyatakan tidak akan mengajukan pencairan DD pada tahun depan.
“Ini bentuk nyata keresahan kades akibat ulah oknum LSM. Mereka mengintimidasi dengan cara-cara yang membuat kades takut melangkah, meskipun tidak ada penyelewengan,” kata Alta.
Menanggapi masalah ini, DPC APDESI Seluma telah membuat surat permohonan pendampingan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Seluma. Alta menjelaskan bahwa mayoritas kades memiliki latar belakang pendidikan yang minim sehingga kurang paham administrasi negara. Kondisi ini dimanfaatkan oleh oknum LSM untuk menekan mereka.
Kasi Intelijen Kejari Seluma, Renaldho Ramadhan, SH, MH, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki program Jaga Desa yang bertujuan membantu pemerintah desa menjalankan kegiatan sesuai aturan dan meminimalkan penyelewengan dana.
“Melalui program ini, kami siap memberikan pendampingan, termasuk monitoring penggunaan dana desa,” jelas Renaldho.
Ia mengimbau pemerintah desa untuk berkonsultasi dengan Kejari terkait pengelolaan dana desa. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pemerintah desa terhadap tata kelola keuangan dan administrasi.
Kades yang menjadi korban intimidasi mengaku tekanan dari oknum LSM menyerupai audit resmi, yang kemudian dilanjutkan dengan panggilan ke sekretariat mereka di Kota Bengkulu. Jika tidak hadir, hasil pemeriksaan tersebut diterbitkan menjadi berita negatif.
Dengan adanya pendampingan dari Kejari Seluma, diharapkan keresahan para kades dapat berkurang, dan pembangunan desa tidak terhambat.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

