
Bengkulu, Selimburcaya.com – Pemerintah Kota Bengkulu terus mengupayakan penanggulangan kemiskinan dan pembentukan kota inklusif melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat. Salah satu program andalannya adalah pendampingan usaha rintisan bagi masyarakat, termasuk bagi mereka yang menghadapi berbagai masalah sosial. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat membangun usaha yang bernilai ekonomis dan berkelanjutan, terutama bagi kelompok rentan.
Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang, menyampaikan bahwa pendampingan usaha ini diberikan bukan hanya kepada masyarakat miskin, tetapi juga kepada tuna wisma, korban penyalahgunaan narkoba, serta penderita HIV/AIDS.
“Semua kita dampingi dan kita dorong agar mereka optimis untuk berusaha dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ujar Sahat.
Sejauh ini, ratusan warga telah diarahkan untuk mulai berwirausaha guna memperbaiki kesejahteraan hidupnya. Selain itu, Dinas Sosial juga aktif menyalurkan bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan program lainnya kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Program ini dilengkapi dengan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat, seperti pelatihan kewirausahaan dan keterampilan praktis lainnya.
Menurut Sahat, pendampingan ini tidak hanya berhenti pada pemberian bantuan. Warga binaan juga didorong untuk terus membangun dan mengembangkan usaha mereka agar dapat menghasilkan penghasilan tetap.
“Ketika usaha ini sudah berjalan stabil, diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan tetap dan meningkatkan kemandirian ekonomi mereka,” tambahnya.
Selain itu, upaya pemberdayaan ini juga menjangkau penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, dengan tujuan menciptakan kota yang inklusif, di mana semua warga memiliki kesempatan untuk mandiri dan berkontribusi.
“Ini sekaligus menciptakan lingkungan kota yang inklusif,” tegas Sahat.
Pemerintah Kota Bengkulu berharap, melalui program pendampingan menyeluruh ini, masyarakat dapat mencapai kemandirian ekonomi dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial. Di samping mengurangi angka kemiskinan, langkah ini juga diharapkan mampu mengurangi permasalahan sosial dan menjadikan Bengkulu sebagai kota inklusif yang berdaya.
Pewarta : Zoel
Editor : Ardy

