xs
Share it
Pakaian adat Bengkulu kembali mendapat sorotan dalam ajang nasional. Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Bengkulu, Yulian Fernando, tampil menawan dengan mengenakan pakaian adat Bengkulu saat menghadiri penutupan Rapat Koordinasi (Rakor) Humas Pemasyarakatan yang digelar di Jakarta, Kamis (26/09/2024)(foto:Hafiz/Selimburcaya.com).

Bengkulu, Selimburcaya.com – Pakaian adat Bengkulu kembali mendapat sorotan dalam ajang nasional. Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Bengkulu, Yulian Fernando, tampil menawan dengan mengenakan pakaian adat Bengkulu saat menghadiri penutupan Rapat Koordinasi (Rakor) Humas Pemasyarakatan yang digelar di Jakarta, Kamis (26/09/2024). Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka pembentukan Agen Informasi dan Publikasi Pemasyarakatan Tahun 2024.

Mengenakan pakaian adat daerah menjadi salah satu syarat bagi peserta Rakor guna memperkenalkan kekayaan budaya masing-masing wilayah. Yulian Fernando, yang mewakili Bengkulu, memilih pakaian adat khas Bengkulu yang dipadu dengan aksesori tradisional, menampilkan kesan elegan dan sarat dengan nilai budaya lokal. Penampilan ini berhasil mencuri perhatian para peserta lain.

Dalam sesi penutupan yang turut diisi dengan pemberian penghargaan, Rutan Bengkulu dinobatkan sebagai salah satu peserta dengan penampilan pakaian adat terbaik. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya memperkenalkan budaya lokal ke kancah nasional.

“Kami merasa bangga bisa memperkenalkan budaya Bengkulu dalam even nasional ini. Pakaian adat merupakan simbol budaya yang kami banggakan. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam melestarikan budaya daerah sekaligus menunjukkan semangat kami untuk terus membangun citra positif pemasyarakatan di mata masyarakat,” ungkap Yulian Fernando dalam sambutannya.

Acara penutupan Rakor Humas ini dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Supriyanto, yang juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta. Supriyanto menekankan pentingnya peran Humas dalam menyebarluaskan informasi positif terkait Pemasyarakatan kepada publik.

“Humas merupakan ujung tombak penyebaran informasi. Dengan adanya agen-agen informasi yang terlatih, kita dapat membangun citra positif serta meningkatkan transparansi layanan di lingkungan Pemasyarakatan,” ujar Supriyanto.

Rakor Humas Pemasyarakatan tahun ini tidak hanya berfokus pada pembentukan agen informasi, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya dari seluruh penjuru Indonesia. Penampilan peserta dengan pakaian adat masing-masing daerah diharapkan dapat menginspirasi semangat menjaga kekayaan budaya Nusantara.

Pewarta : Hafiz

Editor : Ardy

By Admin2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *