Implementasi Program Dashat dengan Pemanfaatan Pangan Lokal di Desa Kungkai Baru untuk Tekan Stunting

Share it
Program “Implementasi Program Dashat dengan Pemanfaatan Pangan Lokal melalui Kelompok Produksi BUMDES Sejahtera,” (29/08/2024)(foto:Zoel/Selimburcaya.com).

Seluma, Selimburcaya.com – Desa Kungkai Baru menjadi saksi inisiatif penting dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal. Melalui program “Implementasi Program Dashat dengan Pemanfaatan Pangan Lokal melalui Kelompok Produksi BUMDES Sejahtera,” kegiatan ini bertujuan memaksimalkan potensi sumber daya lokal demi kesejahteraan warga desa.

Program ini selaras dengan visi Kabupaten Seluma dalam Rencana Tata Pembangunan Jangka Menengah (RTPJM) 2021-2026, yang menitikberatkan pada optimalisasi sumber daya daerah untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan investasi. Sektor pertanian dan perikanan di Kabupaten Seluma, yang memiliki potensi lahan luas, menjadi tumpuan utama dalam pembangunan ini.

Salah satu tujuan utama program ini adalah menekan angka stunting yang masih menjadi masalah besar di Indonesia, termasuk di Provinsi Bengkulu. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan kenaikan prevalensi stunting di Kabupaten Seluma menjadi 20,2%. Melalui pemanfaatan pangan lokal, program ini berupaya mengatasi masalah keterbatasan akses pangan dan meningkatkan gizi masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Seluma telah membentuk Tim Konvergensi Lintas Sektor Penurunan Angka Stunting yang fokus pada inovasi dan pemanfaatan pangan lokal. Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Desa Kungkai Baru dilaksanakan selama satu bulan, mencakup pelatihan dan bimbingan teknis kepada kelompok produksi BUMDES Sejahtera serta Kader Posyandu. Model kombinasi yang diterapkan di desa ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran pangan lokal, yang diharapkan mampu memperbaiki perekonomian masyarakat setempat.

Program ini dimulai dengan sambutan Kepala Desa Kungkai Baru, Bapak Mahmudi, yang menekankan pentingnya pemanfaatan pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pangan dari luar desa. Tim dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu, dipimpin oleh Dr. Emy Yuliantini, SKM, MPH, memberikan pelatihan intensif mengenai teknik pengolahan pangan lokal dan strategi pemasaran berbasis digital.

Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti setiap sesi, termasuk demonstrasi pengolahan produk pangan lokal yang dapat meningkatkan nilai tambah. Setelah pelatihan, diadakan diskusi kelompok untuk merumuskan rencana aksi yang berkelanjutan, termasuk pengembangan branding produk lokal.

Dengan dukungan teknologi dan pengetahuan baru, BUMDES Sejahtera diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi model yang bermanfaat bagi desa-desa lain di Kabupaten Seluma, sebagai langkah awal menuju pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pengembangan ekonomi lokal yang lebih baik.

Pewarta : Zoel

Editor : Ardy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *