Bengkulu, Selimburcaya.com – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Bengkulu, Ahmad Kanedi, menggagas sebuah ide monumental untuk memperingati jasa para pahlawan bangsa. Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar aula kantor Perwakilan DPD RI, Ahmad Kanedi menyampaikan gagasan untuk membangun sebuah Monumen Gotong Royong Bendera Pusaka Merah Putih di Simpang Lima, Kota Bengkulu.
Monumen ini digagas bersama untuk menjadi simbol gotong-royong dan persatuan bangsa, yang diwakili oleh Bendera Pusaka Merah Putih. Menurut Ahmad Kanedi, gagasan ini tidak hanya bertujuan untuk menghormati jasa para pahlawan, khususnya Ibu Fatmawati, tetapi juga sebagai upaya untuk mengangkat nama Bengkulu di kancah nasional dan internasional.
“Ibu Fatmawati telah berjasa besar dalam sejarah bangsa ini, terutama dalam menjahit Bendera Pusaka Merah Putih. Patung Ibu Fatmawati sudah ada di Bengkulu, namun kami merasa perlu ada monumen yang lebih besar sebagai simbol gotong-royong, untuk mengingatkan kita semua akan nilai-nilai yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan,” ujar Ahmad Kanedi, Senin siang (12/08).
Lebih lanjut, Ahmad Kanedi menjelaskan bahwa pembangunan monumen ini diharapkan menjadi hadiah istimewa bagi masyarakat Bengkulu dalam rangka memperingati HUT RI. Selain itu, ia juga berharap agar gagasan ini dapat menjadi inspirasi yang mendunia, serta membantu mendorong pengakuan Bengkulu sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
“Bengkulu memiliki banyak potensi yang memenuhi syarat untuk diakui sebagai warisan dunia, seperti yang telah terjadi pada Sawahlunto di Sumatera Barat atau Malaka di Malaysia. Kami memiliki Benteng Fort Marlborough, Gedung Balai Raya Semarak yang merupakan tempat bersejarah Thomas Stamford Raffles, serta jejak sejarah perjalanan kebangsaan Bung Karno. Semua ini, ditambah dengan kultur masyarakat Bengkulu yang kaya akan interaksi dengan Belanda dan Jepang, seharusnya menjadi alasan kuat untuk mengusulkan Bengkulu sebagai warisan dunia,” tambah Ahmad Kanedi.
Dalam pandangannya, pembangunan Monumen Gotong Royong Bendera Pusaka Merah Putih tidak hanya akan memperkuat identitas Bengkulu sebagai daerah yang sarat dengan nilai-nilai sejarah, tetapi juga dapat menarik perhatian dunia. Ia yakin, dengan adanya monumen ini, Bengkulu akan semakin dikenal dan dihargai, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Dengan segala potensi yang kita miliki, sudah saatnya Bengkulu mendapat tempat di panggung dunia. Pembangunan monumen ini akan menjadi langkah awal untuk mencapai tujuan tersebut. Selain sebagai simbol gotong-royong dan persatuan, monumen ini juga akan menjadi daya tarik wisata yang bisa mendukung perekonomian daerah,” tutup Ahmad Kanedi.
Monumen ini dibangun dengan tinggi 143 meter, mempunyai 45 ruas, 8 anak tangga, dan 17 lingkaran, dengan ukuran bendera merah putih 3×2 meter, lokasi titiknya di dekat smart city Kota Bengkulu.
Pewarta : Agus
Editor : Ardy